Advertisement

Promo November

Program Bedah Rumah RTLH, 191 Warga Kulonprogo Dapat Bantuan Rp20 Juta

Triyo Handoko
Rabu, 22 Mei 2024 - 08:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Program Bedah Rumah RTLH, 191 Warga Kulonprogo Dapat Bantuan Rp20 Juta Suasana pengerjaan program bedah rumah kategoriRTLH dari APBD di Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap. Dok DPUPKP Kulonprogo

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Program bantuan bedah rumah tak layak huni (RTLH) di Kulonprogo pada 2024 ini lebih kecil jumlah penerimanya dibanding tahun lalu. Total kini ada 191 rumah yang mendapat bantuan program RTLH ini.

Sebelumnya pada 2023 terdapat 300 penerima bedah rumah yang mendapat bantuan RTLH ini. Penurunan jumlah penerima lantaran alokasi anggaran menurun. Sumber pendanaan program ini dari APBD Kulonprogo 2024.

Advertisement

BACA JUGA: Digelontor Danais, Dana Perbaikan Rumah Tak Layak Huni di Bantul Naik Jadi Rp65 Juta Per Unit

Masing-masing penerima mendapat Rp20 juta untuk memperbaiki rumahnya. Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo yang menjalankan program RTLH ini dari verifikasi calon penerima, pengiriman dana, pengawasan pengerjaan, hingga pelaporan akhirnya.

Kepala Seksi Perumahan DPUPKP Kulonprogo Muhammad Nur pada Selasa (21/5/2024) menjelaskan kini penerima bantuan bedah rumah ini tengah masuk tahap pengadaan material. Dana yang disalurkan sendiri dibagi dalam tiga tahap yaitu pengadaan material sebesar Rp9 juta, pengerjaan sebanyak Rp8,5 juta, dan pembayaran tukang sebesar Rp2,5 juta.

Nur menyebut sebaran penerima manfaat RTLH ini tersebar di 40 kalurahan di Bumi Binangun. Ia menerangkan sebelumnya pihaknya menerima usulan penerima bantuan dari tiap kalurahan yang mengusulkan. Lalu dilakukan verifikasi dan diputuskan 191 keluarga yang menerima bantuan bedah rumah itu.

Standar menentukan penerima bantuan, jelas Nur, dilakukan pengecekan kondisi rumah calon penerima. "Apakah pondasi dan strukturnya rapuh, kondisi kesehatan rumah itu seperti apa, lalu ekonomi penerimanya seperti sesuai tidak dimana mesti dalam kategori tidak mampu," jelasnnya, Selasa siang.

Nur memastikan seluruh penerima bantuan bedah rumah ini tepat sasaran. Standar pengerjaan bedah rumah yang ditetapkan DPUPKP Kulonprogo, lanjut Nur, setidaknya harus membangun pondasi yang kuat, terdapat fasilitas kesehatan pendukung seperti ventilasi, dan menjamin kenyamanan penghuni rumahnya.

"Tiga standar itu yang mesti dipatuhi dalam mengerjakan bedah rumah ini. Semuanya juga mengikuti kebutuhan tiap rumah yang beda-beda," papar Nur.

Penurunan jumlah penerima bantuan bedah rumah, papar Nur, tidak diketahui pasti penyebabnya. DPUPKP hanya menindaklanjuti dari alokasi yang ada.

Sementara itu Sekretaris DPUPKP R. Langgeng Raharjo menyebut program bantuan RTLH dari sumber pendanaan lain juga sedang diusulkan ke Pemda DIY. "Sudah diusulkan untuk bisa mendapat Dana Keistimewaan (Danais) dalam proses menunggu hasilnya," katanya.

Langgeng menerangkan selain dari APBD dan Danais, program bedah rumah untuk RTLH di Kulonprogo juga biasanya dilakukan dengan sumber lain. Seperti dana CSR hingga bantuan organisasi sosial lainnya. "Harapan kami warga penerima bantuan dapat mengerjakan rumahnya dengan baik agar kesehatan dan perekonomian dapat meningkat, karena rumah ini faktor penting dalam pengentasan kemiskinan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Jogjapolitan | 6 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Motifnya

News
| Minggu, 24 November 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement