Advertisement
Halim Sebut Industri Kuliner di Bantul Mampu Gerakkan Pertumbuhan Ekonomi

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyebut industri kuliner maupun warung yang menjajakan aneka kuliner khas dari Bantul dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi kabupaten ini.
"Saya apresiasi kepada industri-industri kuliner maupun warung yang menjajakan kuliner khas Bantul, sehingga ekonomi di Kabupaten Bantul dapat terus tumbuh," kata Abdul Halim saat menghadiri Festival Kuliner Mataraman 2024 di Pantai Baru Poncosari, Bantul, Minggu (26/5/2024) seperti dikutip dari Antara
Advertisement
Bupati mengatakan, Kabupaten Bantul terkenal dengan tiga kuliner utama, yaitu mie lethek, ingkung ayam, dan sate klathak, ketiganya merupakan kuliner khas Kabupaten Bantul yang semakin dikenal, tidak hanya di DIY, tetapi juga seluruh Indonesia.
Hal tersebut, kata dia, terbukti setiap tamu atau wisatawan yang datang ke Kabupaten Bantul selalu meminta diantarkan untuk mengunjungi untuk menyantap salah satu dari tiga kuliner khas Bantul tersebut.
"Dan kita menggelar Festival Kuliner Mataraman khususnya mie lethek, di mana di Bantul ini sudah mentradisi sejak zaman dulu dan diminati oleh masyarakatnya, masyarakat Bantul, masyarakat DIY itu suka bakmi," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, apabila masyarakat atau pecinta kuliner mencari warung bakmi yang banyak, datanglah ke Kabupaten Bantul, karena di Bantul terdapat warung bakmi yang paling banyak di wilayah provinsi DIY.
BACA JUGA:Â Festival Kuliner Mataraman, Penyajian Ribuan Porsi Mi Lethek Pecahkan Rekor Muri
"Dan diantaranya disajikan adalah mie lethek seperti yang kita festivalkan, ya inilah budaya kita, yang hari ini juga telah berkontribusi pada pertumbuhan pariwisata," katanya.
Sementara itu, pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, Festival Kuliner Mataraman merupakan agenda tahunan atas dukungan Dana Keistimewaan (Danais) DIY digelar untuk memperkenalkan berbagai macam kuliner khas Bantul.
"Salah satunya kuliner yang juga masuk ke dalam Warisan Budaya Takbenda (WBTb), yakni Mie Lethek. Kuliner dari campuran tepung tapioka dan gaplek ini diolah secara tradisional menggunakan tenaga sapi untuk menggerakkan penggilingan," katanya.
Menurut dia, selain memperkenalkan kuliner kuliner khas Bantul, melalui festival tersebut, pihaknya juga memecahkan rekor sajian Mie Lethek terbanyak di Indonesia ke dalam Museum Rekor Indonesia (MURI), yaitu sebanyak 5.000 porsi kepada pengunjung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah
Advertisement
Berita Populer
- Pengajuan Dispensasi Perkawinan di DIY Masih Tinggi, Ini Penyebabnya
- Lurah Pastikan Video Viral Buaya di Sungai Progo Bukan Hoaks, Warga Diminta Waspada
- Raperda Inisiatif DPRD Gunungkidul Masih di Tahap Penyusunan Naskah Akademik
- Siap-siap! Mulai 1 Juni Lokasi Parkir Khusus ABA di Jogja Mulai Dipagar
- Riko Simanjuntak Bertekad Bawa PSS Sleman Menang Atas Persija
Advertisement