Alokasi Pupuk Bersubsidi di Gunungkidul Bertambah Jadi 21 Ribu Ton, Ini Kendala yang Muncul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Petani di wilayah Gunungkidul mendapatkan pasokan pupuk urea sebanyak 21.179 ton. Jumlah tersebut mengalami kenaikan setelah Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul mendapatkan kepastian tambahan pupuk untuk Mei ini.
Sekretaris DPP Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan bahwa terdapat penambahan pupuk pupuk urea sebanyak 8.789 ton untuk wilayah Gunungkidul. Dengan begitu jumlah pupuk urea yang digelontorkan ke Bumi Handayi meningkat dari sebelumnya 12.390 ton menjadi 21.179 ton.
Advertisement
BACA JUGA: Industri Rokok Dikabarkan Mengap-mengap, 6 Juta Buruh Terancam PHK
Hanya saja, lanjut Raharjo, masih ada kendala dalam penebusan pupuk karena hal itu sangat tergantung pada curah hujan. Apabila musim hujan pendek, maka luasan tanam di Gunungkidul akan berkurang. Kondisi ini akan berdampak pada penebusan pupuk yang kurang maksimal.
Sebaliknya, lanjut Raharjo, penebusan pupuk akan naik setelah musim hujan tiba atau sekitar bulan Oktober 2024. “Pertanaman di Gunungkidul bergantung pada curah hujan dan pertanaman yang ada sekarang di musim tanam dua hanya di daerah yang ada sumber air saja,” kata Raharjo dihubungi, Kamis (30/5/2024).
Raharjo mencatat luasan tanam padi eksisting di akhir bulan April ada 4.944 hektar (ha) dan luas tanam padi lahan bukan sawah 2.698 ha. Dengan begitu, total pertanaman padi musim kedua mencapai 7.642 ha.
Dalam kunjungannya ke Pemkab Gunungkidul, Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian, Tommy Nugraha mengatakan selain pupuk urea, pihaknya juga menambah alokasi pupuk NPK sebesar 9.181 ton. Jadi ada peningkatan dari 8.070 ton menjadi 17.251 ton.
Penambahan tersebut merupakan imbas dari peningkatan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 115% di seluruh Indonesia.
Di laih pihak, Senior Manager PT. Pupuk Indonesia wilayah Jateng DIY, Antonius Yudhi Kristyanto mengatakan stok pupuk bersubsidi di Gudang Gunungkidul cukup untuk memenuhi kebutuhan saat ini, yaitu sekitar 1.500 ton untuk pupuk urea dan 1.700 ton untuk NPK.
BACA JUGA: Kasus Tipikor Menjerat Dirut PT Taru Martani, Begini Respons Pemda DIY
Kristyanto juga menyinggung perihal kendala dalam memaksimalkan penebusan pupuk bersubsidi. Salah satu kendalanya yaitu curah hujan di bawah normal. Dia juga mengaku pada umumnya penebusan akan meningkat saat musim hujan pada Oktober-Desember.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta meminta agar DPP melakukan sosialisasi perihal penambahan alokasi pupuk tersebut kepada seluruh petani. Dia juga mendorong penyerapan pupuk agar maksimal, sehingga program peningkatan produksi tanaman pangan dapat meningkat sesuai yang diharapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Jumat 22 November 2024
- Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
- Jadwal Pemadaman Jumat 22 November 2024: Giliran Depok dan Pasar Godean
Advertisement
Advertisement