Advertisement

Promo November

Proyek Jembatan Pandansimo di Atas Sungai Progo Dikebut untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem

Stefani Yulindriani Ria S. R
Rabu, 05 Juni 2024 - 19:12 WIB
Budi Cahyana
Proyek Jembatan Pandansimo di Atas Sungai Progo Dikebut untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem Ilustrasi jembatan Pandansimo - Instagram @humasjogja

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Konstruksi Jembatan Pandansimo yang melintas di atas Sungai Progo dan menjadi bagian Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS) penghubung Bantul dan Kulonprogo telah mencapai 40%.

La Nina, fenomena cuaca yang membuat hujan turun lebih intens, yang diperkirakan akan terjadi di Indonesia pada Juli-September 2024 dikhawatirkan memengaruhi proyek jembatan tersebut. Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jawa Tengah-DIY melalui PPK 1.4 DIY telah menyiapkan antisipasi agar proyek konstruksi tersebut rampung tepat waktu.

Advertisement

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Pelaksana Jakan Nasional (PJN), Setiawan Wibowo atau Bowo, mengatakan hingga 2 Juni 2024, pengerjaan konstruksi Jembatan Pandansimo telah mencapai 40% dari target yang ditetapkan mencapai 38%.

BACA JUGA: DPRD Kota Jogja Anggarkan Pengadaan 2 Mesin Insinerator, Ditargetkan Siap Pakai Tahun Depan

Proyek saat ini sudah memasuki fase timbunan tanah dan persiapan pembuatan drainase. Konstruksi pada bentang tengah jembatan juga telah dijalankan dengan pemasangan fondasi berupa bore pile. Pemasangan material plengkung tengah dipersiapkan.

Sementara, konstruksi jembatan yang berada pada tengah Kali Progo sepanjang 60 meter belum tersambung.

“Di tengah sungai debit airnya cukup tinggi. Selain itu, musim penghujan tahun ini lebih panjang, sementara pekerjaan kami sekitar 80 persen cor. Hujan menjadi tantangan buat kami karena kalau hujan tidak memungkinkan mengecor langsung,” katanya di ruangan kerjanya, Rabu (5/6/2024).

Bowo menyebut kondisi cuaca di sekitar lokasi Jembatan Pandansimo akan memengaruhi perkembangan proyek.

“Kebanyakan pengecoran beton dengan cor setempat. Jadi kalau memang terjadi badai dan curah hujan tinggi sepanjang tahun, yang diperkiraan terjadi pada Juli-September [2024] pasti akan menghambat progres [pekerjaan konstruksi] di lapangan,” ujarnya.

Pengecoran beton di Jembatan Pandansimo tidak dapat dilakukan saat curah hujan tinggi. Apabila curah hujan tinggi, lokasi konstruksi dapat tergenang air pasang.

BACA JUGA: Peringkat Dunia UGM Melesat

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Indonesia akan memasuki La Nina pada Juli-September 2024. Pada periode tersebut, Indonesia akan sering dilanda hujan lebat, potensi banjir, dan badai tropis.

Bowo menambahkan PJN telah mengantisipasi gelombang tinggi yang terjadi hampir setiap bulan. Tanggul pada lokasi rawan banjir rob sudah ditinggikan. Lima CCTV dan lima early warning system (EWS) juga dipasang untuk mengantisipasi air pasang serta banjir.

Menurut Bowo, saat ini ada sekitar 200 pekerja konstruksi yang bekerja tiap hari. Proses pengecoran dilakukan hingga pukul 24.00 WIB setiap hari. PJN pun menargetkan perkembangan konstruksi Jembatan Pandansimo sekitar 10% setiap bulannya agar rampung sesuai target pada akhir 2024.

“Kami berharap sisa 60% progresnya dapat selesai pada Desember 2024,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza

News
| Jum'at, 22 November 2024, 06:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement