Advertisement

Promo November

Pengairan Sawah di Tepi Sungai Progo, Pemkab Bantul Siapkan 18 Titik Sumur

Newswire
Jum'at, 07 Juni 2024 - 12:07 WIB
Maya Herawati
Pengairan Sawah di Tepi Sungai Progo, Pemkab Bantul Siapkan 18 Titik Sumur Petani mencabut benih untuk ditanam. - ilustrasi - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Sekitar 18 titik sumur disiapkan untuk pengairan irigasi lahan pertanian baru yang dikembangkan petani di lahan Wedi Kengser wilayah tepi Sungai Progo, Bantul.

"Untuk keperluan pengairan menggunakan sumur, jadi di sekitar tanah Wedi Kengser ini ada 18 titik sumur, kami naikkan pakai mesin pompa," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo di Bantul, Jumat (7/6/2024).

Advertisement

Menurut dia, seluas 7,2 hektare lahan pertanian  dibuka di lahan tidak produktif tepi Sungai Progo wilayah Pedukuhan Ngentak, Kelurahan Poncosari, Bantul. Pembukaan lahan pertanian baru ini merupakan program dari Polri yang didukung pemerintah kabupaten setempat.

Dia meminta petani untuk memanfaatkan sumur sebagai sumber irigasi pertanian dan pompa air serta pupuk yang disiapkan pemerintah pada lahan tersebut untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat.

"Keberadaan lahan baru tersebut nanti harapan kami dapat dimanfaatkan masyarakat petani untuk kegiatan pertanian, baik untuk tanaman pangan maupun tanaman palawija," katanya.

BACA JUGA: Sampah Menumpuk di Jogja, Pemda DIY Terpaksa Buka TPA Piyungan

Menurut dia, untuk sementara ini lahan pertanian yang siap ditanami seluas 7,2 hektare, namun ke depan akan dikembangkan hingga seluas 25 hektare pada lahan tidak produktif yang belum pernah ditanami tanaman pangan.

"Dengan lahan pertanian baru ini berarti di Bantul ada tambahan lahan pertanian baku, total lahan baku di wilayah Bantul saat ini seluas 14.000 hektare," katanya.

Meski demikian, kata dia, dalam pengolahan lahan pertanian baru di tepi Sungai Progo tidak semudah mengolah lahan pertanian secara umum, dikarenakan kondisi tanah yang berbeda dengan lahan yang memang peruntukan untuk sawah.

"Makanya pengelolaannya itu lain dengan lahan sawah, termasuk di lahan yang baru kami tanam ini, jadi nanti belum tahu produksinya, semoga saja bagus. Kalau benih padi yang ditanam menggunakan varietas Inpari 32," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap

News
| Jum'at, 22 November 2024, 09:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement