Sampah Menumpuk di Jogja, Pemda DIY Terpaksa Buka TPA Piyungan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Pemda DIY mengklaim terpaksa membuka TPA Piyungan secara terbatas lantaran situasi darurat sampah khususnya di Kota Jogja masih terjadi. Fenomena tumpukan sampah yang masih bermunculan di beberapa titik dan penuhnya depo membuat upaya itu ditempuh guna mempercepat penanganan.
Program desentralisasi sampah diketahui sudah berjalan kurang lebih satu bulan sejak diterapkan 1 Mei lalu, Pemkot Jogja terlihat masih kewalahan menangani titik pembuangan sampah liar di kota itu. TPA Piyungan yang rencananya ditutup secara penuh lantaran kapasitasnya yang tak lagi cukup akhirnya dibuka terbatas lantaran kondisi darurat.
Advertisement
Itu untuk mengatasi tumpukan sampah liar yang banyak dibuang warga di pinggir jalan dan lokasi lain. Baru-baru ini yang disorot publik yakni tumpukan sampah di depan Pasar Demangan. Bahkan di seputaran kompleks Kepatihan tepatnya di Jalan Mataram tumpukan sampah liar pun juga bermunculan.
Sekda DIY Beny Suharsono mengatakan, tumpukan sampah liar dan fenomena depo yang penuh di Kota Jogja memang harus dipercepat penanganannya. Sebab, jika dibiarkan bertumpuk terlalu lama bisa mengganggu kenyamanan warga sekitar maupun pengguna jalan. Oleh karenanya TPA Piyungan dibuka terbatas untuk menampung tumpukan tersebut.
"Kondisi darurat dengan membuka TPA Piyungan terbatas itu saya ambil, nanti kalau tidak ada akselerasi penyelesaian ya begitu-begitu saja," kata Beny, Jumat (7/6/2024).
Beny menyebut, kondisi TPA Piyungan memang masih mampu menerima limpahan sampah dari Kota Jogja lantaran sebulan terakhir pembuangan sampah reguler ke lokasi itu tidak lagi berjalan. Dengan begitu masih ada celah dan tempat yang memungkinkan untuk menerima sampah dari Kota Jogja.
BACA JUGA: Perkara Sampah, Jogja Menjadi Sorotan Utama di Media Maya
BACA JUGA: Sulit Tuntaskan Tumpukan Sampah di Jalan, Pemkot Jogja Step by Step Olah Sampah
"Terpaksa kami buka karena masih ada celah. Karena kan terjadi penurunan pembuangan sampah ke sana beberapa waktu terakhir dan itu kami manfaatkan untuk menutup sampah dari Kota Jogja. Sampai seperti itu kami lakukan untuk penanganan," jelasnya.
Pembukaan TPA Piyungan secara terbatas itu sudah dilakukan sejak pekan lalu. Beny menyebut pihaknya hanya memberikan kuota sebanyak 750 ton secara keseluruhan untuk mengatasi sampah yang menumpuk di depo dan di berbagai titik di Kota Jogja. Namun yang baru dipakai hanya sebanyak 500 ton saja dan fenomena tumpukan sampah kembali terjadi belum lama ini.
"Sekarang kan sudah banyak menumpuk lagi, artinya harus sama-sama untuk mengatasi timbunan sampah. Evaluasi harus terus menerus dilakukan baik di level Kota kabupaten maupun provinsi," jelasnya.
Kepala DLHK DIY Kusno Wibowo menyampaikan, dalam waktu dekat pihaknya akan berkoordinasi dengan kabupaten kota khususnya Jogja untuk membahas percepatan penanganan sampah di wilayah itu. Menurutnya pekan lalu sampah yang menumpuk di depo Kota Jogja sudah diatasi, tetapi hal itu dimungkinkan bisa terulang kembali jika tidak diantisipasi sedini mungkin.
"Kami akan koordinasikan lebih lanjut soal kemungkinan-kemungkinan kebijakan yang akan diambil ke depan. Termasuk soal percepatan operasional TPS3R yang ada di Kota Jogja," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Warga Garan Denokan Gelar Selawat dan Doa Bersama untuk Kemenangan Harda-Danang
- Ada 488 PNS Pensiun di Tahun Ini, Begini Harapan PJs Bupati Sleman
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Kamis 21 November 2024, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Kamis 21 November 2024, Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres dan Solo Balapan
- Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Kamis 21 November 2024
Advertisement
Advertisement