Advertisement
Lewat Bedah Buku, Warga Diajak untuk Menjaga Kesehatan

Advertisement
SLEMAN—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY menggelar Bedah Buku berjudul Pencegahan dan SerbaSerbi Penyakit Degeneratif di Balai Pedukuhan Ambarukmo, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman, Selasa (11/6/2024).
Program ini tidak hanya untuk meningkatkan literasi, tapi juga sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan.
Advertisement
Anggota Komisi D DPRD DIY, Sofyan Setyo Darmawan mengatakan Bedah Buku merupakan program rutin yang diselenggarakan oleh DPAD DIY. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan literasi di masyarakat, khususnya yang bersumber dari buku.
“Tingkat literasi masyarakat sudah baik, meski demikian tetap harus ditingkatkan,” kata Sofyan, Selasa.
Menurut dia, program bedah buku juga sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi masyarakat. Sebagai contoh, penyelenggaraan bedah buku di Balai Pedukuhan Ambarukmo mengambil tema tentang kesehatan.
Buku yang dibahas berjudul Pencegahan dan Serba-Serbi Penyakit Degeneratif. Diharapkan materi ini bisa memberikan manfaat bagi para peserta.
Menurut dia, dari sisi angka harapan hidup di DIY mencapai usia 75 tahun. Namun, dari data yang ada, angka penyakit tidak menular di DIY menduduki tiga besar secara nasional. “Ini yang menjadi perhatian. Rata-rata usia warga panjang, tetapi banyak risiko penyakit sehingga harapannya lewat program ini masyarakat bisa terus menjaga kesehatan,” katanya.
Sofyan menambahkan, umur manusia tidak ada yang tahu karena semuanya mutlak ketentuan dari Allah SWT. Namun demikian, manusia bisa mengusahakan kesehatan sehingga tidak mudah sakit. “Di buku ini ada tips dan trik untuk menjaga kesehatan dan ini bisa diimplementasikan oleh para peserta bedah buku,” katanya.
Ketua Tim Bedah Buku Dinas Perpusatakaan dan Arsip DIY, Sri Wahyudi, mengatakan kegiatan bedah buku dilaksanakan di seluruh kabupaten dan kota di DIY. Langkah ini sebagai upaya mempertahankan DIY sebagai provinsi dengan predikat gemar membaca tertinggi se-Indonesia.
Menurut dia, selama dua tahun berturut-turut, Pemda DIY mendapatkan penghargaan sebagai provinsi dengan tingkat gemar membaca tertinggi secara nasional. Meski demikian, Wahyudi mengakui minat baca di Bumi Mataram ini masih butuh ditingkatkan. “Program peningkatan, salah satunya melalui bedah buku,” katanya.
Dia berharap tema yang diangkat bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat khususnya untuk menjaga kesehatan. “Jadi tidak hanya meningkatkan minat baca, tapi juga memberikan manfaat bagi pesertanya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jaga Stabilitas Harga, Operasi Pasar Digelar di Pasar Argosari Wonosari Gunungkidul
- Kekurangan Siswa, SMP Ma'arif Yani Kulonprogo Resmi Ditutup, Siswanya Diminta Pindah Sekolah
- SPMB 2025, Jalur Afirmasi Tambahan Sudah Terpenuhi, Sejumlah SMA/SMK di DIY Masih Kekurangan Siswa
- Harganas Harus Mengusung Semangat Inklusif dan Kolaboratif
- Tol Jogja-Kulonprogo, 1.187 Bidang Tanah Dibebaskan, Uang Ganti Kerugian Tembus Rp1,3 Triliun
Advertisement
Advertisement