Dinas Pertanian Temukan Cacing Hati di 36 Hewan Kurban di Kulonprogo
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo menemukan adanya cacing hati di 36 hewan kurban. Temuan ini terjadi di 65 titik penyembelihan hewan kurban di Kulonprogo saat kegiatan pengawasan, Senin (17/6/2024).
Data itu bersifat sementara lantaran laporan masuk petugas DPP Kulonprogo masih terus berjalan. Dalam laporan sementara itu terdapat 186 ekor sapi, 162 kambing, dan 140 domba yang sudah disembelih di 65 titik tersebut.
Advertisement
Kepala DPP Kulonprogo Drajat Purbadi menjelaskan 36 hewan yang ditemukan cacing hatinya itu masih bisa dikonsumsi. "Tapi kami sarankan untuk bagian hatinya tidak usah dikonsumsi saja," katanya.
Drajat menyebut cacing hati itu ditemukan pada hewan kurban jenis sapi dan kambing. "Sementara ini hanya di sapi dan kambing dalam hasil pantauan kami, data masih terus berkembang, ini hanya data sementara,"k atanya.
Sebaran hewan kurban yang terdapat cacing hatinya di Kulonprogo, jelas Drajat, merata di seluruh kapanewon. "Hampir merata kami temukan di tiap kapanewon, itu adalah hal yang biasa saja, bukan kejadian luar biasa," tuturnya.
BACA JUGA: Ini Cara Mengunci Chat di WhatApp Menggunakan PIN atau Sidik Jari
Penemuan cacing hati dalam hewan kurban itu, menurut Drajat, tergolong kecil jumlahnya. "Kalau dihitung jumlahnya hanya 7% saja dari total data yang masuk, jadi tergolong kecil," ungkapnya.
Masyarakat Kulonprogo, lanjut Drajat, tak perlu khawatir dengan penemuan itu. "Justru bagus karena bisa dimitigasi bersama, masyarakat saya lihat juga sudah punya kesadaran tinggi dalam pengelolaan daging kurban ini," katanya.
Kesadaran masyarakat Bumi Binangun dalam mengelola daging kurban yang baik ini dibenarkan petugas DPP Kulonprogo yang bertugas memantau, Yurianti, dimana banyak temuannya menunjukan sanitasi hingga pembersihan daging sudah makin baik. "Sanitasi untuk darah itu sudah bagus, jadi dibuat khusus dan tidak dicampurkan ke saluran lain," katanya, Senin siang.
Yurianti yang juga dokter hewan ini menerangkan banyak ditemukannya masyarakat yang menjalankan kurban juga sudah tidak membersihkan jeroan di sungai lagi. "Mereka bikin saluran tersendiri, jadi jeroan yang ada tidak mencemari sungai," katanya.
Dalam pengemasan hewan kurban, jelas Yurianti, sudah dilakukan dengan prinsip higienitas. "Memang belum sempurna, tapi pantauan saya selama ini menunjukkan makin bagus dan bersih pengelolaan kurbannya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Pilkada Sleman, Harda-Danang Gelar Silaturahmi dengan Ponpes Wahid Hasyim
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Kamis 21 November 2024
- Jalur Trans Jogja ke Sejumlah Mall dan Kampus di Jogja
- Jadwal SIM Keliling Bantul Kamis 21 November 2024: Di Polsek Srandakan
- Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Jogja, Sleman, Bantul dan Gunungkidul, Kamis 21 November 2024, Cek Lokasi Terdampak di Sini
Advertisement
Advertisement