Advertisement
Jaga Pasokan, Petani Cabai di Sleman Digelontor Bantuan Rp2,7 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman mendapatkan bantuan senilai Rp2,7 miliar untuk pengembangan budidaya cabai. Diharapkan program ini bisa menjaga stabilitas cabai sehingga tidak memicu terjadinya inflasi.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono mengatakan, kenaikan harga cabai di pasaran bisa memicu terjadinya inflasi. Oleh karena itu, ada program dari Kementerian Pertanian untuk menyetabilkan, baik pasokan maupun harga di pasaran.
Advertisement
Guna mewujudkan hal ini, petani di Sleman mendapatkan bantuan senilai Rp2,7 miliar. Bantuan terdiri dari pupuk NPK atau Phonska, mulsa dan sprayer.
Dia menjelaskan, bantuan diberikan untuk 13 kelompok tani di 13 kapanewon di Sleman. Diharapkan dengan bantuan ini dapat dipergunakan sebagai sarana budidaya cabai seluas 250 hektare. “Harapannya pasokan bisa stabil sehingga harga juga bisa ikut stabil,” kata Pram, sapaan akrabnya, Senin (24/6/2024).
Menurut dia, untuk masa tanam sudah ada jadwalnya di rentang waktu Juni hingga November. Di masa tanam tersebut bisa memasok kebutuhan saat akhir maupun awal tahun yang cenderung melonjak.
“Ini harus diantisipasi mulai dari sekarang dengan memberikan bantuan budidaya. Harapannya tidak hanya menjaba stabilitas, tapi juga mampu menghasilkan cabai yang berkualitas,” katanya.
Champion Cabai Nasional dari Kabupaten Sleman, Ardhi Prasetyo Wibowo mengatakan, terima kasih atas bantuan yang diberikan untuk mendukung budidaya cabai di Bumi Sembada. Menurut dia, bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas panen cabai di Masyarakat sehingga pasokannya bisa terus dijaga.
Ardhi mengakui dengan pola tanam terjadwal menjadikan Sleman sebagai salah satu sentra penghasil cabai di Indoensia. Hal ini tak lepas adanya hasil panen cabai yang berasal dari petani di Sleman.
“Setiap hari atau setiap bulannya terus ada pasokan cabai hasil dari petani di Sleman,” katanya.
Dia menambahkan, bantuan yang diberikan juga sangat mendukung iklim usaha komoditas cabai. Di sisi lain, pengelolaan melalui lelang cabai yang dikelola oleh Petani Hortikultura Puncak Merapi menjadikan Sleman sebagai pusat pembelajaran budidaya oleh daerah lain. “Jangan salah dengan model ini, juga menjadi barometer perkembangan harga cabai secara nasional,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Korupsi ASDP, KPK Panggil 2 Mantan Bos Pt Jembatan Nusantara
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Pembeli Tanah Pertanyakan Langkah Anak Mbah Tupon Melaporkan Dirinya ke Polda DIY
- Hore! Jaringan Internet di Kawasan Wisata Pantai Selatan Kulonprogo Diperluas
- Sampah dari Pasar Gamping yang Dibuang di Kawasan Pantai Dewa Ruci Akhirnya Dikubur
- Terganggu Bau, Warga Jaranan dan Sawit Panggungharjo Tolak Perluasan ITF Niten
- Kasus Mafia Tanah Menimpa Mbah Tupon, Polisi Periksa Sejumlah Saksi
Advertisement
Advertisement