Advertisement

Sleman Siapkan Infrastruktur Fisik hingga Inovasi Digital untuk Tangani Masalah Sampah

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 29 April 2025 - 08:17 WIB
Sunartono
Sleman Siapkan Infrastruktur Fisik hingga Inovasi Digital untuk Tangani Masalah Sampah Ilustrasi sampah organik - Foto dibuat oleh AI - StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya mengelola dan mengolah timbulan sampah yang berasal dari setiap aktivitas warga Bumi Sembada. Guna merampungkan persoalan sampah, Pemkab telah membangun tiga tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) baik di Kapanewon Minggir, Kalasan, dan Turi.

Selain itu, ada pengembangan aplikasi khusus untu mendata timbulan sampah yang bersumber dari tempat pengolahan sampah reduce, reuse, dan recycle (TPS3R) dan bank sampah.

Advertisement

BACA JUGA: Kelurahan Bumijo Jogja Mampu Kelola Sampah 250 Kilogram Sehari Secara Mandiri

Kepala DLH Sleman,  Epiphana Kristiyani, mengatakan TPST Donokerto di Turi akan beroperasi paling cepat Juni 2025. Kapasitas pengolahan TPST tersebut mencapai 60 ton/ hari. TPST akan sangat membantu pengelolaan sampah di Sleman yang per bulan dapat menyentuh 18.048 ton atau 601,6 ton per hari.

Setelah melalui serangkaian tahap pengolahan, sampah yang berada di TPST berhilir menjadi wujud refuse derived fuel (RDF). RDF ini kemudian dijual ke Cilacap sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.

Selain TPST, DLH juga terus mengupayakan pengembangan TPS3R dan bank sampah. Jumlah TPS3R saat ini ada 42 titik dan bank sampah ada 301 titik per tahun 2023. Pendirian TPS3R dilakukan menggunakan sumber pendanaan Pemerintah Pusat. Adapun bank sampah, Epiphana menargetkan ada pendirian bank sampah hingga 1.212 unit pada 2029. Artinya, tiap padukuhan punya bank sampah.

“Sampah anorganik yang laku jual bisa ditabung di bank sampah itu,” kata Epiphana ditemui di kantornya, Senin (28/4/2025).

Dia juga menyinggung ihwal pengadaan insinerator sampah yang dikerjasamakan dengan pihak swasta. Pengadaan insinerator yang merupakan gagasan Bupati Sleman tersebut akan menjadi hilir pengelolaan sampah. Sampah akan dibakar habis.

Saat ini, timbulan sampah yang belum bisa ditampung TPST mencapai 283 ton per hari. Sampah-sampah ini masih dikelola secara mandiri, seperti ditimbun. Keberadaan TPST Donokerto, sampah tak tertampung itu dapat dipangkas hingga 50 ton per hari.

BACA JUGA: Sampah dari Pasar Gamping yang Dibuang di Kawasan Pantai Dewa Ruci Akhirnya Dikubur

Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau DLH Sleman, Junaidi, mengatakan peralatan atau mesin telah terinstal di TPST Donokerto. Dua modul TPST terpasang akhir 2024 dan satu modul baru saja selesai dipasang, April 2025. Tapi, TPST tersebut belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Sebab itu, operasional TPST baru dapat dilakukan pada Juni 2025.

DLH akan mengembangkan sistem pengelolaan sampah. Ke depan, bank sampah tidak hanya mengambil sampah anorganik namun juga organik. Berkaitan dengan hal ini, Junaidi mengaku DLH telah memiliki inovasi pendataan sampah secara digital untuk bank sampah dan TPS3R.

Aplikasi yang baru saja dikembangkan dan masih dalam tahap uji coba tersebut akan memudahkan pencatatan sampah masuk dan hasil dikelola. Catatan digital ini akan memudahkan dalam pengelolaan sampah. Nama aplikasi tersebut adalah Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Terpadu (SIOS-ESTU).

“Kami tidak harus ketemu dan pengelola tidak harus setor data secara manual. Pencatatan real time. Pakai situs web. Belum ada di Playstore,” kata Junaidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tarif Transjakarta Disusulkan Naik, Ini Alasannya

News
| Selasa, 29 April 2025, 13:37 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng

Wisata
| Minggu, 27 April 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement