Advertisement

Pemkab Sleman Siapkan Strategi Pendistribusian Pupuk Bersubsidi agar Ramah Petani

Abdul Hamied Razak
Kamis, 10 Juli 2025 - 23:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Pemkab Sleman Siapkan Strategi Pendistribusian Pupuk Bersubsidi agar Ramah Petani Talkshow Srawung Sleman bertema Mengangkat Martabat Petani Sleman, Selasa (1/7 - 2025). Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menyiapkan terobosan kebijakan terkait distribusi pupuk bersubdisi bagi para petani. Langkah ini bertujuan untuk pemerataan distribusi pupuk dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Menurut Sarijo, petani dari Padukuhan Jogokerten, Trimulyo, Sleman, kelangkaan pupuk masih menjadi momok utama setiap musim tanam. "Kalau sudah tanam padi, pasti yang dikhawatirkan kondisi pupuknya. Kadang langka, kadang telat datang. Ini yang menjadi momok bagi petani," ungkapnya dalam talkshow Srawung Sleman bertema “Mengangkat Martabat Petani Sleman”, Selasa (1/7/2025).

Advertisement

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Sleman, Shodiqul Qiyar menjelaskan bahwa kelangkaan pupuk sebenarnya bukan karena kekurangan stok. Dia menyebut, kelangkaan pupuk terjadi karena distribusinya yang terlalu kompleks dan terkunci oleh aturan teknis, termasuk keharusan memiliki Kartu Tani.

BACA JUGA: Dukung Swasembada Pangan, Polresta Sleman Tanam Jagung Seluas 1,54 Hektare

“Masalahnya bukan di pupuknya, tapi di sistem distribusinya. Kartu Tani itu hanya dimiliki pemilik lahan, sementara banyak petani penggarap tidak punya,” jelas Qiyar yang juga politisi Partai Gerindra itu.

Akibatnya, lanjut Qiyar, para petani penggarap yang menyewa lahan menjadi sulit mengakses pupuk bersubsidi karena tak tercatat secara resmi sebagai penerima.

Siapkan Kebijakan

Pemkab Sleman, kata Qiyar, sedang menyiapkan skema distribusi baru yang lebih ramah petani. Pupuk bersubsidi nantinya akan disalurkan langsung oleh Pupuk Indonesia ke koperasi “Desa Merah Putih” yang tersebar di 86 kalurahan, melalui koordinasi dengan Gapoktan.

Kabar baiknya, sistem ini juga memungkinkan pembelian pupuk hanya dengan KTP, tanpa harus menggunakan Kartu Tani. "Inilah terobosan baru agar petani tidak lagi kesulitan mendapatkan pupuk," tegas Qiyar.

Tak hanya soal pupuk, DPRD Sleman juga baru saja mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Kelompok Tani.

Anggota Komisi C, Bondan Triyana, mengatakan perda ini akan menjadi payung hukum penting dalam menjaga dan meningkatkan kesejahteraan petani. "Perda ini akan memperkuat program-program pertanian yang lebih terarah, baik untuk peningkatan produksi maupun pendapatan petani," ujarnya.

BACA JUGA: Temuan Rekening Penerima Bansos untuk Judol, Ini yang Dilakukan Dinsos Sleman

Perda ini juga mencakup dukungan bagi pengembangan komoditas pangan, hortikultura, perkebunan, hingga pengelolaan lahan pekarangan yang banyak digarap oleh Kelompok Wanita Tani (KWT).

“Dengan penghasilan yang meningkat dan produktivitas yang naik, kita harapkan petani di Sleman bisa makin sejahtera,” lanjut Bondan.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, Eko Sugianto Ngadirin, memaparkan tiga pilar utama dalam perda tersebut: konsistensi anggaran, penguatan kelembagaan tani, dan sinergi lintas perangkat daerah serta stakeholder.

"Perda ini memudahkan kami dalam membangun kolaborasi, baik dengan legislatif, maupun sektor swasta yang peduli pertanian," kata Eko.

Ia mencontohkan kolaborasi yang telah dilakukan dalam pengembangan demplot pupuk hayati cair. Langkah ini bagian dari dorongan menuju pertanian sehat, mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia.

“Kami ingin pertanian Sleman bergerak ke arah yang lebih ramah lingkungan. Itu juga sudah dituangkan dalam Surat Edaran Bupati tentang Budidaya Tanaman Sehat,” jelasnya.

Dalam edaran itu, petani didorong mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50 persen, dengan mengombinasikan pupuk organik atau hayati demi hasil pertanian yang lebih sehat dan aman bagi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KEK Batang Harus Jadi Jantung Ekonomi Nasional

News
| Jum'at, 11 Juli 2025, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025

Wisata
| Rabu, 09 Juli 2025, 14:02 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement