Advertisement
Bikin Rusak Lahan Pakan Ternak Warga, Jalur Motor Trail Kepuharjo Diportal
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemda DIY bersama Pemkab Sleman, Kalurahan Kepuharjo dan Kalurahan Umbulharjo menutup trek liar motor trail yang terletak di area Bunker Kaliadem, Cangkringan. Selama ini, area lahan yang menjadi kawasan penyangga pakan ternak dan kawasan lindung fauna endemik Merapi tersebut justru dijadikan lintasan motor trail tak berizin.
Penutupan lokasi lintasan liar motor trail dilakukan dengan pemasangan portal permanen pada Selasa (25/6/2024). Pemasangan papan informasi yang menegaskan bahwa lahan tersebut milik tanah Kalurahan yang berasal dari Anggaduh Kasultanan turut dipasang di sekitar lokasi.
Advertisement
Lurah Kepuharjo, Heri Suprapto mengungkapkan langkah penutupan ini diambil untuk mengamankan aset Kalurahan sesuai amanat Pergub DIY No. 24/2024 tentang pemanfaatan tanah Kalurahan. Keberadaan jalur terabas secara liar ini dikhawatirkan dapat merusak Tanah Kalurahan yang ada. "Kami khawatir, sana itu kan banyak terabasan-terabasan, maka kami punya inisiatif untuk menutup itu," tegas Heri, Rabu (26/6/2024).
Sebenarnya, langkah persuasif dengan pemasangan tulisan larangan sudah dilakukan. Hanya saja aktivitas liar itu masih terus terjadi berulang. Hingga ujungnya penutupan dengan portal ini diberlakukan di jalur liar tersebut. "Kalau tulisan-tulisan imbauan sudah ada, sudah saya pasang sejak dulu," ujarnya.
Heri menjelaskan area yang digunakan motor trail melintas tersebut merupakan area warga untuk mencari rumput. Keberadaan kawasan penyangga pakan ternak ini sangat penting untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak warga. Warga biasanya keluar masuk lahan jalan kaki sementara rumput yang didapatkan dibawa dengan cara dipikul. "Lahannya itu untuk mencari rumput warga masyarakat, untuk mendukung peternakan yang ada di Kepuharjo. Di sana ditanami rumput oleh warga," tandasnya.
BACA JUGA: Pekan Pertama 2024, Ada 85.766 Wisatawan Berkunjung ke Bantul
Hal yang jelas sudah dirasakan warga, roda-roda motor trail yang melintas membuat tanah yang dilintasi menjadi terkeruk. Tidak hanya melintas di tanah Kalurahan, aktivitas motor trail disebut Heri juga melintas di lahan warga. "Enggak [izin], Kalurahan juga enggak tahu. Makanya untuk antisipasi [ditutup] dari pada kalau nanti dibiarkan rusak," ungkapnya.
Staf Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Sleman, Sigit menegaskan bahwa lokasi trek liar tersebut berada di atas tanah Kalurahan yang peruntukannya untuk pertanian. Segala aktivitas di atas tersebut harus mendapat izin dari Kasultanan yang diajukan oleh Kalurahan. "Segala pemanfaatan di luar pertanian harus mendapatkan izin Kasultanan, tentu yang mengajukan adalah Kalurahan," tegasnya.
Sementara itu pemasangan portal dilakukan untuk mengurangi potensi kerusakan lingkungan yang bisa ditimbulkan. Apalagi lahan tersebut juga dipakai untuk mendukung aktivitas peternakan masyarakat. "Ada beberapa hewan-hewan yang endemik di sini, seperti kera dan sebaginya itu sering turun juga akan terganggu [adanya trail]. Jadi tujuannya dua itu, pengamanan sesuai dengan Pergub No.24 dan pengamanan lingkungan," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kemenperin Terbitkan Platform JIS dan Polimer untuk Percepatan Layanan Industri
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mau Jalan-jalan Pakai Trans Jogja Akhir Pekan Ini? Cek Rute dan Jalurnya di Sini
- Simak Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Gunungkidul, Sabtu 28 September 2024
- Top Ten News Harianjogja.com Sabtu 28 September 2024, Dampak Pembangunan Tol Jogja Solo, Kondisi Siswa SMA 3 Jogja Usai Hilang
- Jadwal dan Lokasi Layanan SIM Keliling di Bantul, Sabtu 28 September 2024
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Setiap Sabtu Malam Pukul 19.00-21.00 WIB di Alun-alun Kidul Jogja
Advertisement
Advertisement