BEDAH BUKU: UMKM Kudu Familier dengan Pemasaran Digital
Advertisement
BANTUL—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bersama dengan DPRD DIY menggelar bedah buku bertajuk Pemasaran UMKM melalui Media Sosial di SD IT Insan Mulia, Destan, Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul, pada Selasa (2/7/2024). Bedah buku tersebut diharapkan mampu meningkatkan minat baca masyarakat sekaligus menginspirasi masyarakat untuk berwirausaha.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan DPAD DIY, Muhammad Rosyid Budiman berharap bedah buku ini dapat meningkatkan minat baca masyarakat DIY.
Advertisement
"Kami berharap melalui bedah buku ini bisa meningkatkan kegemaran membaca masyarakat DIY," katanya.
Sementara itu Anggota DPRD DIY, Amir Syarifudin menyampaikan perkembangan teknologi semakin cepat dan tinggi. Selain itu tingkat persaingan antar perusahaan berdampak signifikan terhadap perubahan model strategi bisnis pelaku UMKM. Strategi penjualan pada awalnya dilakukan secara tradisional dengan tatap muka. Kemudian, menurutnya pelan-pelan, strategi penjualan mengadopsi strategi daring.
"Volume satuan pelaku UMKM sudah mulai memanfaatkan teknologi informasi sistem digital di perusahaannya, hal ini membutuhkan persiapan yang matang. UKM harus berdaya saing di era digital," katanya, Selasa (2/7/2024).
Dia menuturkan buku yang dibahas dalam bedah buku tersebut mengulas mengenai pemasaran, penggunaan media sosial dan juga digital marketing untuk UMKM. "Semoga dengan hadirnya buku ini, dapat bermanfaat khususnya bagi UMKM agar bisa menerapkan dan meningkatkan omzet penjualannya," ujarnya.
Penulis buku, Tardi Al Fatih menyampaikan agar pelaku UMKM menerapkan beberapa asas untuk meningkatkan pemberdayaan UMKM. Beberapa asas tersebut antara lain asas kekeluargaan, demokrasi ekonomi, kebersamaan, efisensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian dan keseimbangan kemajuan.
BACA JUGA: DPP Gerindra Minta Aris Suharyanta Maju Jadi Calon Bupati Bantul
"UMKM juga perlu memegang prinsip pemberdayaan UMKM antara lain penumbuhan kemandirian, pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai kompetensi UMKM," katanya.
Menurutnya UMKM juga terus merancang strategi bisnis agar mampu meningkatkan daya saingnya.
Menurutnya, inovasi dan kreativitas yang kurang serta minimnya kemampuan membaca peluang dapat menjadi titik lemah pengembangan UMKM.
Selain itu juga strategi pemasaran, sistim jaringan dan promosi serta pendanaan sering kali membuat UMKM tidak mampu bersaing dalam pendistribusian produknya di pasaran.
"Produk UMKM mungkin bagus akan tetapi tidak laku di pasaran, karena bisa jadi konsumen atau calon konsumen tidak tahu akan produk tersebut. Inovasi salah satunya yang harus dikembangkan oleh UMKM adalah berkaitan tentang pemasaran secara digital," katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
30 Orang Meninggal Dunia Saat Berebut Bagi-Bagi Makanan Gratis di Nigeria
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- Gereja HKTY Ganjuran Bantul Gelar Empat Kali Misa Natal, Ini Jadwalnya
- KAI Tambah 1.400 Perjalanan Saat Libur Natal dan Tahun Baru
- Perumda PDAM Tirtamarta Gelar Wayang Kulit Lakon Wahyu Pulung Warih
- Incar Mahasiswa, Kasus Penipuan Penggelapan Paling Banyak Terjadi di Sleman
- Pusat Oleh-Oleh Diharapkan Mampu Tumbuhkan Ekonomi Jogja
Advertisement
Advertisement