Advertisement

Siapkan Back Up Data, Perguruan Tinggi di Jogja Tunggu Arahan Kemendikbudristek

Lugas Subarkah
Rabu, 03 Juli 2024 - 09:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Siapkan Back Up Data, Perguruan Tinggi di Jogja Tunggu Arahan Kemendikbudristek Ilustrasi server internet / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Serangan siber Pusat Data Nasional (PDN) yang berdampak pada hilangnya data ribuan mahasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dirasakan beberapa kampus. UGM dan UNY pun masih menunggu arahan Kemendikbudristek untuk mengambil langkah selanjutnya.

Direktur Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) UGM, Desi Yulianti, menjelaskan pencairan IKP tetap bisa dilakukan, pada September mendatang. “Pencairan masih September. Siklusnya Maret dan September jadi relatif dari sisi waktu masih bisa,” ujanrya, Selasa (2/7/024).

Advertisement

BACA JUGA: KPK Bantah Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Sepi Peminat

Untuk mahasiswa baru, data KIP yang masuk melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) sudah terinput. “Kemudian yang SNBT [Seleksi Nasional Berbasis Tes] UGM sudah ada datanya juga. Hanya memang kami belum bisa mensingkronkan yang di KIP,” kata dia.

Sebagai antisipasi, mahasiswa KIP jalur SNBT akan mengklaim jika mereka sudah memiliki KIP. UGM telah memiliki sistem informasi untuk data ini yakni Simaster UGM. “Semua data mahasiswa diunggah di situ. Jadi sudah ada back up di Simaster UGM,” ungkapnya.

Namun yang menjadi permasalahan adalah pada mahasiswa baru yang belum memiliki KIP tapi sebenarnya layak mendapatkan, belum bisa mendapatkannya. “Waktu SMA belum punya KIP, tapi layak itu kan ada kesempatan asal masuk kriterianya. Nah itu belum bisa mendaftar karena sistemnya down,” paparnya.

Pihak kampus pun masih menunggu arahan dari pihak Kemendikbudristek untuk langkah selanjutnya. “Dari kami antisipasinya seperti itu, tapi kami tetap menunggu arahan dari Kementerian. Secara umum SNBP yang sudah aman datanya, tapi masih kami seleksi.

Sementara itu, Direktur Akademik Dan Kemahasiswaan UNY Guntur, mengatakan pihaknya baru akan berkoordinasi dengan Kemndikbudristek terkait persoalan ini. “Jadi sementara saya belum bisa  memberikan statmen ya, nanti kami kabari jika sudah ada hasilnya,” katanya.

*Note: Desi minta agar jangan dipelintir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Megawati Soal UKT Mahal: Kalau Enggak Ada Duit, Kurangi Bansos!

News
| Jum'at, 05 Juli 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement