Advertisement

BEDAH BUKU: Warga Diajak Mencegah Penyakit Degeneratif

Media Digital
Kamis, 04 Juli 2024 - 22:37 WIB
Maya Herawati
BEDAH BUKU: Warga Diajak Mencegah Penyakit Degeneratif Suasana bedah buku dengan judul "Pencegahan dan Serba-serbi Penyakit Degenaratif," di Joglo Robani, Banguntapan, Bantul, Kamis (4/7/2024) siang - Harian Jogja/Jumali

Advertisement

BANTUL—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bersama dengan DPRD DIY menggelar bedah buku berjudul Pencegahan dan Serba-serbi Penyakit Degeneratif, di Joglo Robani, Banguntapan, Bantul, pada Kamis (4/7/2024) siang.

Bedah buku yang melibatkan warga sekitar tersebut tidak hanya bertujuan meningkatkan kegemaran masyarakat membaca, tetapi juga mengajak warga memahami penyakit degeneratif dan bagaimana cara mencegahnya.

Advertisement

Anggota DPRD DIY, Amir Syarifudin, mengungkapkan selain untuk meningkatkan minat membaca di tingkat masyarakat, kegiatan bedah buku ini bertujuan untuk membuka wawasan terkait dengan penyakit degeneratif. Sebab, diakui Amir, sekarang ini banyak penyakit degeneratif yang menimpa generasi muda. Ada yang terkena penyakit degeneratif karena keturunan, maupun pola hidup.

"Untuk itu kami hadirkan ahlinya dan juga penulis bukunya, ada dr. Kusbaryanto. Ada juga dr. Muklis NP. Agar, masyarakat bisa lebih memahami terkait dengan penyakit degeneratif," katanya, Kamis.

Menurut Amir, saat ini ada banyak generasi muda yang terkena penyakit degeneratif. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman mengenai bagaimana mencegah dan mengatasi adanya penyakit degeneratif yang mereka alami. "Supaya mereka memahami pola gaya hidup yang sehat," kata Amir.

Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan DPAD DIY, Muhammad Rosyid Budiman berharap agar kegiatan bedah buku yang digelar bisa meningkatkan minat baca masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya sengaja menggelar bedah buku sampai ke pelosok desa-desa. "Harapannya, minat baca dan budaya literasi yang ada bisa terus terjaga dan meningkat," kata Rosyid.

Penulis buku Pencegahan dan Serba-serbi Penyakit Degenaratif, Kusbaryanto mengatakan, penyakit degeneratif biasanya muncul pada usia di atas 30 tahun.

BACA JUGA: Vaksinasi Polio Kulonprogo Digelar di 235 Titik

Penyakit ini biasanya timbul seiring dengan perkembangan usia. Ketika penyakit ini muncul, maka memerlukan biaya tinggi dan pengelolaan yang rumit.

"Harapan kami lewat acara ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat untuk mencegah kemungkinan munculnya penyakit ini," katanya.

Lebih lanjut Kusbaryanto menyatakan penyakit degenaratif sebagian besar bisa diatasi dan disembuhkan. Hanya saja, perlu ada kepastian untuk pilihan pengobatan yang mampu membantu meringankan gejala sehingga pasien bisa hidup normal.

"Beberapa penyakit degenaratif yang umum di antaranya adalah kanker, diabetes, parkinson, alzheimer, rheumatoid arthritis, osteoporosis, dan hipertensi," ungkapnya.

Adapun gejala utama dari penyakit degenaratif, ungkap Kusbaryanto bervariasi. Ada penyakit degenaratif, menurutnya yang tidak menampilkan gejala seperti kanker. Tetapi, penyakit degeneratif seperti tumor ada gejala yang terlihat. Begitu juga dengan alzheimer, dan parkinson yang juga terlihat adanya gejalanya.

"Dan, biasanya penyakit degeneratif akan muncul setelah adanya pemeriksaan yang cermat atas keluhan pasien," kata Kusbaryanto. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pasukan Pakistan Klaim Tewaskan 11 Militan

News
| Minggu, 07 Juli 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Mencicip Nasi Jamblang Khas Cirebon di Kota Jogja

Wisata
| Sabtu, 06 Juli 2024, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement