Advertisement

Gelar Labuhan, Pelaku Wisata di Pantai Baron Harapkan Peningkatan Kunjungan

Andreas Yuda Pramono
Minggu, 07 Juli 2024 - 09:57 WIB
Ujang Hasanudin
Gelar Labuhan, Pelaku Wisata di Pantai Baron Harapkan Peningkatan Kunjungan Salah satu gunungan yang dilabuh di Pantai Baron, Kalurahan Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul, Sabtu, (6/7 - 2024)

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Baron menggelar upacara adat labuhan dalam rangka malam satu suro di Pantai Baron, Kalurahan Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul pada Sabtu, (6/7/2024).

Ketua Kebudayaan Kemadang, Wagiyo mengatakan labuhan atau sedekah laut ini diikuti semua pedagang yang beraktivitas di Pantai Baron. Ada enam kelompok yang berada di bawah koordinasi Pokdarwis Pantai Baron dengan total anggota 440 orang.

Advertisement

Ada enam gunungan yang dilabuh dan mencakup hasil bumi seperti sayur, buah, dan ayam hidup. Menurut Wagiyo, rangkaian acara ini biasanya dilanjutkan dengan pentas wayang kulit.

Khusus tahun ini, tidak ada pentas wayang kulit. Hal ini disebabkan akibat penurunan kunjungan wisatawan di Pantai Baron. Dampaknya tidak ada banyak pemasukan.

Setiap gunungan dibawa oleh satu perahu nelayan menuju tengah laut. Sebelum perahu berangkat, beberapa peserta labuhan menabur bunga di bibir pantai. Ada harapan peningkatan kunjungan wisatawan ke depannya.

Ketua Pokdarwis Pantai Baron, Suwarji mengatakan selain ayam hidup, ada juga kepala kambing yang dilabuh.

“Biar upacara adat ini sah dan berkah utamanya bagi pelaku wisata dan sekitarnya. Ngalap berkah,” kata Suwarji ditemui di Pantai Baron, Sabtu, (6/7/2024).

BACA JUGA: Disbud Gunungkidul Berkomitmen Melestarikan Upacara Adat Cing Cing Goling

Sebenarnya, kepala kambing dapat diganti kepala sapi atau kerbau. Namun, pemasukan pelaku wisata yang berkurang drastis menyebabkan pilihan jatuh ke kepala kambing.

“Anggaran ini mutlak dari pelaku wisata. Kunjungan wisatawan memang cenderung stabil, tapi tahun ini dari sisi pendapatan turun drastis. Daya beli ke semua pelaku wisata turun,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Chairul Agus Mantara mengatakan ada perubahan ciri khas Pantai Baron apabila membandingkan dengan Pantai Baron tempo dulu.

“Kalau saya pandang, Pantai Baron ada perubahan dari view. Seiring tututan pasar, masyarakat ingin melayani wisatawan sedekat-dekatnya, sehingga penjual ini yang dulunya ada di utara merangsek ke selatan. View tertutup,” kata Agus.

Guna menyiasati penurunan kunjungan atau low season, Disbud sebagai mitra kerja Dinas Pariwisata pernah memfasilitasi gelaran Baron Art Festival. Menurut dia, perlu ada penataan kawasan Pantai Baron melalui perencanaan grand design oleh Dinas Pariwisata.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Polda Jatim Temukan Unsur Pidana dala Ambruknya Bangunan Ponpes Al-khoziny

Polda Jatim Temukan Unsur Pidana dala Ambruknya Bangunan Ponpes Al-khoziny

News
| Kamis, 09 Oktober 2025, 02:17 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement