Advertisement

Pengelolaan Sampah Sleman Butuh Peran Aktif Masyarakat

Newswire
Jum'at, 05 Juli 2024 - 21:07 WIB
Maya Herawati
Pengelolaan Sampah Sleman Butuh Peran Aktif Masyarakat Foto ilustrasi. Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Pasar Condongcatur ditutup dan diberi peringatan dilarang membuang sampah, Senin (31/7/2023) - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Penanganan sampah khususnya sampah produksi rumah tangga memerlukan partisipasi dan peran aktif masyarakat. Hal ini diutarakan Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.

"Masyarakat dapat melakukan pemilahan sampah secara mandiri di rumah masing-masing agar memudahkan pengelolaan sampah dengan cara 3R yakni Reduce, Reuse, dan Recycle," kata Kustini pada Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia Tahun 2024 di Lapangan Pemda Sleman, Jumat (5/7/2024).  

Advertisement

Menurut dia, partisipasi dan peran aktif masyarakat dapat dilakukan dengan memilah dan mengolah sampah organik secara mandiri dari rumah masing-masing.

"Sehingga total produksi sampah organik di Sleman yang mencapai sekitar 81,4 ton per hari dapat diolah secara mandiri di rumah menjadi kompos dan eco enzim sebagaimana yang kita lakukan hari ini," katanya.

Ia mengatakan, peringatan Hari Lingkungan Hidup ini merupakan momentum untuk mendorong kesadaran dan memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya upaya melindungi kelestarian lingkungan hidup.

"Upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup dapat dimulai dari cara sederhana serta dimulai dari diri sendiri dan dilakukan saat ini juga," katanya.

Kustini mengatakan, upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan pada saat ini semakin penting untuk kita lakukan, sehingga seluruh masyarakat Sleman diharapkan untuk mulai dari cara sederhana yakni dimulai dari kesadaran diri sendiri.

"Yang dapat dilakukan saat ini di antaranya meminimalkan penggunaan plastik, mengolah sampah secara mandiri, menanam pohon di sekitar lingkungan kita, serta menggunakan produk yang ramah lingkungan dalam kehidupan kita sehari-hari," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman Ephipana Kristiyani mengatakan tujuan penyelenggaraan Puncak Peringatan HLH Se-Dunia adalah sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan hidup serta media edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan lingkungan hidup.

Rangkaian Peringatan HLH Sedunia Tahun 2024 dimulai dengan uji emisi kendaraan bermotor, refleksi peringatan HLH Sedunia, kampanye peduli lingkungan, pelaksanaan Program Kali Bersih, Sosialisasi Pengelolaan Sampah mandiri kepada masyarakat.

Kemudian pemberian bibit tanaman dan sarana prasarana pengelolaan persampahan kepada kelompok masyarakat, Evaluasi Kampung Hijau dan Program Kampung Iklim Tingkat Kabupaten Sleman, Latihan Krida Saka Kalpataru, upaya konservasi keanekaragaman hayati, serta edukasi ke sekolah dengan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di sekolah.

BACA JUGA: Buang Sampah di Depo Diatur, Ada Hari Khusus Sampah Kering dan Basah

"Harapan kami bahwa upaya melestarikan lingkungan dapat kita wujudkan dengan tindakan-tindakan yang sederhana salah satunya adalah mulai kurangi penggunaan plastik dalam aktivitas keseharian kita," katanya.

Acara tersebut turut dihadiri secara langsung oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa didampingi Forkopimda Kabupaten Sleman dan jajaran kepala OPD di lingkungan Pemkab Sleman.

Kegiatan ini diisi dengan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan salah satunya pembuatan seribu liter Eco Enzyme, penyerahan bantuan bibit tanaman, serta penyerahan bantuan sarana pengelolaan sampah.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Sleman dan Wakil Bupati Sleman juga sekaligus menyerahkan penghargaan kepada prestator dari padukuhan, kalurahan dan OPD yang berperan aktif dan berinovasi dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jepang Dilanda Gelombang Panas hingga 40 Derajat Celsius

News
| Senin, 08 Juli 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Mencicip Nasi Jamblang Khas Cirebon di Kota Jogja

Wisata
| Sabtu, 06 Juli 2024, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement