Advertisement

Lengan Kiri Bayinya Lumpuh, Warga Gunungkidul Laporkan Dokter RSIA Allaudya ke MKDKI

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 05 Juli 2024 - 18:27 WIB
Arief Junianto
Lengan Kiri Bayinya Lumpuh, Warga Gunungkidul Laporkan Dokter RSIA Allaudya ke MKDKI RSIA Allaudya. - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Warga Kalurahan Siraman, Kapanewon Wonosari bernama Nurul Hidayah Isnaiyah melaporkan dokter spesialis obgyn Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Allaudya, dr. Anita Rohmah ke Ketua Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) lantaran lengan kiri bayinya mengalami kelumpuhan setelah proses persalinan yang diduga akibat cedera selama proses persalinan.

Nurul menyampaikan pemeriksaan awal kehamilan hingga persalinan ia lakukan di RSIA Allaudya. Diakuinya ada tujuh kali pemeriksaan yang dia lakukan di RSIA ini sejak 2022.

Advertisement

Pada 2022, pemeriksaan ia lakukan dua kali. Di pemeriksaan kedua, Nurul khawatir karena berat janinnya dia prediksi akan besar. Pasalnya, umur kandungan (UK) di pemeriksaan kedua ini baru 18 pekan, sedangkan berat badannya naik 9 kilogram (kg). Nurul makin khawatir lantaran memiliki riwayat pradiabetik.

Pada Januari 2023, dia memeriksakan diri ke RSIA Allaudya lagi dengan dokter pemeriksa dr. Anita Rohmah. Berat badan Nurul menyentuh 90 kg. Taksiran berat janin 1.034 gram tanpa tanda kelainan pada janin.

Sebulan berlalu, Nurul memeriksakan kembali kandungannya kepada dr. Anita. Berat badan Nurul naik hingga 96 kg. Hari perkiraan lahir (HPL) masih dua bulan lagi. Menurut dr. Anita, kata dia tinggi fundus uteri (TFU) tergolong tinggi sebab ada tumpukan lemat di perut. Hasil ultrasonografi (USG) menunjukkan pertumbuhan taksiran berat janin (TBJ) relatif normal.

Pada 7 Maret 2023, BB Nurul menyentuh 94,5 kg. Dia mengeluh sesak nafas. Sepekan sebelumnya, dia lebih dulu memeriksakan diri di Puskesmas dengan hasil gula darah puasa (GDP) 158 mg/dl. Adapun hasil pengukuran TFU sudah 36 cm. “Hal ini menguatkan kecurigaan bahwa janin saya kemungkinan besar,” kata Nurul ditemui di Pule Coffee and Eatery, Kalurahan Baleharjo, Wonosari, Kamis, (4/7/2024).

Pada 1 April 2023, usia kehamilan Nurul sudah 38 pekan 5 hari dengan TBJ 3.321 gr tanpa kelainan pada kehamilan. Menurut dr. Anita, kata dia tidak ada indikasi persalinan secara section cesaria (SC), maka disarankan persalinan secara spontan pervaginam.

Sehari setelahnya, Nurul menginap di RSIA Allaudya setelah mengetahui dirinya masuk proses persalinan dengan pembukaan dua tipis.

Pada 3 April 2023 pukul 04.00 WIB, proses persalinan Nurul masuk pembukaan empat. Pukul 08.00 WIB, dia muntah dua kali. Bidan datang melakukan penanganan dan menyampaikan proses persalinan masuk pembukaan enam.

“Saya menyuruh suami untuk meminta dilakukan tindakan operasi caesar. Bidan menyampaikan kalau lamanya penambahan pembukaan, karena masih proses penipisan portio masih berlangsung,” katanya.

Suami Nurul meminta bidan untuk berkonsultasi ke dr. Anita. Menurut dr. Anita, Nurul perlu menunggu lagi agar persalinan dapat dilakukan secara normal.

Masih di hari yang sama pukul 11.35 WIB, dr. Anita masuk ke ruang tindakan, lalu menyatakan sudah pembukaan 10. Kata Nurul, dr. Anita melakukan vakum tanpa informed concent yang seharusnya ditandatangani oleh suaminya. Pukul 11.55 WIB, bayi Nurul lahir dengan kondisi berat bayi baru lahir (BBL) 4.800 gr dan panjang 52 cm. “Saya dan suami sangat terkejut dan khawatir, karena bayi kami sebegitu besar. Kami khawatir,” ucapnya.

Pukul 14.00 WIB, dokter spesialis lain di RSIA Allaudya merujuk bayinya ke RSUD Wonosari, sebab besarnya bayi, sehingga perlu ada pemeriksaan dan observasi lanjutan. “Dokter ini juga menyampaikan bahwa akibat proses persalinan pada saat bahu bayi coba dilahirkan, terjadi distosia bahu, dan tidak ada gerakan lengan sebelah kiri bayi saya. Kemungkinan bayi saya mengalami erbs palsy,” lanjutnya.

BACA JUGA: Buta Permanen, Seorang Pengusaha Diduga Menjadi Korban Malpraktik, Lapor Polisi Setahun Lalu

Di RSUD Wonosari, hasil rontgen menunjukkan tidak ada patah tulang atau kelainan pada lengan bayi. Dokter jaga di UGD RSUD Wonosari memperkirakan ada masalah pada syaraf bayinya.

Pada 4 April 2023, dr. Anita Rohmah merujuk bayi Nurul ke RSUP dr. Sardjito. “Beliau sempat mengatakan ‘kalaupun terjadi kecacatan pada bayi ibu kan tidak sebanding dengan nyawa bayi ibu [kematian]’,” pungkasnya.

Pada 28 April 2023, dokter di Poliklinik Rehabilitasi Medis RSUP dr. Sardjito menyatakan bayi Nurul mengalami brachial plexus injury (cedera pada saraf tepi).

Begitu pula ketika dia memeriksakan bayinya ke RSO Dr. Soeharso Surakarta, hasilnya, bayi Nurul mengalami brachial plexus injury due to birth injury. Pemeriksaan ke rumah sakit lain juga menunjukkan kelumpuhan lengan kiri bayi Nurul akibat cedera proses persalinan.

Mediasi

Pada 26 Maret 2024, mediasi sempat dilakukan antara Nurul dengan dr. Anita Rohmah, perwakilan RSIA Allaudya, dan perwakilan IDI Gunungkidul dengan disaksikan Unit Krimsus Polres Gunungkidul. “Tidak ada kabar lagi dari Polres maupun dr. Anita, kami anggap ini deadlock. Maka dari itu kami melaporkan dugaan malapraktik ini ke MKDKI,” jelasnya. 

Ada lima pokok pengaduan yang Nurul sampaikan. Satu di antaranya yaitu melakukan tindakan/asuhan medis tanpa memperoleh persetujuan dari pasien atau keluarga dekat, wali, atau pengampunya.

Sementara itu, dr. Anita Rohmah mengaku belum dapat memberikan pernyataan perihal kelumpuhan pada lengan kiri anak Nurul.  “Insyaallah saya akan menggelar jumpa pers,” kata dr. Anita melalui pesan singkat whatsapp.

Konfirmasi langsung ke RSIA Allaudya tidak dapat dilakukan. Bagian pendaftaran RSIA ini mengatakan tidak ada dokter yang dapat dimintai keterangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tambang Emas Gorontalo Longsor, 11 Orang Meninggal 17 Lainnya Hilang

News
| Senin, 08 Juli 2024, 17:27 WIB

Advertisement

alt

Mencicip Nasi Jamblang Khas Cirebon di Kota Jogja

Wisata
| Sabtu, 06 Juli 2024, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement