Advertisement

Usai Pendemi Covid-19, Dana Bosda 2024 di Jogja Bakal Naik, SD Rp1 Juta SMP Rp1,5 Juta

Alfi Annisa Karin
Kamis, 11 Juli 2024 - 13:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Usai Pendemi Covid-19, Dana Bosda 2024 di Jogja Bakal Naik, SD Rp1 Juta SMP Rp1,5 Juta Beasiswa pendidikan - ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, UMBULHARJO—Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Jogja kembali melakukan penyesuaian anggaran bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA). Ini dilakukan melalui APBD Perubahan 2024 Kota Jogja.

Kepala Disdikpora Kota Jogja Budi Asrori Santosa menuturkan penyesuaian nilai BOSDA turut dilakukan pada jenjang SD/ MI dan SMP negeri. Semula, BOSDA bagi jenjang SD/ MI yakni sebesar Rp 800 ribu/ siswa/ tahun. Kini naik menjadi Rp 1 juta/ siswa/ tahun.

Advertisement

BACA JUGA: Jelang Tahun Ajaran Baru 2024/2025, KPAI Ingatkan MPLS Tanpa Kekerasan

"Sementara untuk SMP naik dari Rp 1 juta persiswa pertahun, menjadi Rp 1,5 juta persiswa pertahun," ujar Budi saat dikonfirmasi, Kamis (11/7/2024).

Budi menyebut, kenaikan BOSDA ini akan menyasar pada  37.744 siswa SD/ MI dan 20.034 siswa SMP se-Kota Jogja. Budi mengatakan, anggaran BOSDA kembali disesuaikan usai meredanya pandemi Covid-19.

Saat itu, dana BOSDA harus dikurangi untuk kepentingan refocusing anggaran penanganan pandemi Covid-19. Tahun ini, anggaran BOSDA kembali disesuaikan dengan tetap memperhatikan kemampuan keuangan daerah.

"Di anggaran perubahan 2024 dan akan berlaku 2024," katanya.

Di sisi lain, pihak sekolah menyambut baik adanya penyesuaian anggaran BOSDA ini. Wakil Kepala Bidang Sarana, Prasarana, dan Humas SMPN 6 Jogja Widawati menuturkan alokasi anggaran Rp 1,5 juta/ siswa/ tahun ini akan menjadikan sekolah lebih leluasa dalam menggunakan dana BOSDA. Meskipun, dia mengakui tetap ada rambu-rambu yang harus ditaati.

"Jelas, kita bisa lebih leluasa," katanya.

Widawati menjelaskan, saat masa Covid-19 lalu kendala paling besar adalah penyediaan tenaga pengajar. Pihaknya harus menyediakan tenaga pengajar pengganti saat ada guru yang meninggal dunia atau pindah jabatan.

"Kadang kan di dinas belum ada stoknya (guru). Itu kita harus menghonori guru dan besarannya banyak," tuturnya.

BACA JUGA: Disdikpora Bantul Tegaskan Sekolah Dilarang Adakan Seragam

Terlepas dari itu, pembelajaran saat Covid-19 terbilang lancar-lancar saja meski BOSDA tak bisa maksimal. Widawati mengatakan biaya operasional saat Covid-19 juga tak terlampau besar, mengingat pembelajaran didominasi oleh sistem daring.

"Untuk operasional sekolahnya pasti berkurang karena anak-anak tidak masuk. Jadi kita hanya online terus. Itu kan juga tidak begitu terasa," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Jogjapolitan | 13 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Harga Avtur di Indonesia Tertinggi se Asean, Bos AirAsia: 28 Persen Lebih Mahal dari Malaysia

News
| Minggu, 08 September 2024, 10:17 WIB

Advertisement

alt

Kawah Ijen Mulai Dibuka Kembali, Ini SOP Pendakiannya

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement