Advertisement

Perhatian! Layanan Pengambilan Sampah di Bantul Dihentikan Sementara, Ini Alasannya

Jumali
Kamis, 18 Juli 2024 - 11:57 WIB
Ujang Hasanudin
Perhatian! Layanan Pengambilan Sampah di Bantul Dihentikan Sementara, Ini Alasannya Isi surat pemberitahuan penghentian pengambilan sampah seiring penuhnya TPSS Gadingsari

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul menghentikan sementara pengambilan sampah berlangganan oleh UPTD Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan per Rabu (17/7/2024) seiring dengan kondisi penuhnya Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) Gadingsari dan belum beroperasinya TPS3R Modalan dan TPST Dingkikan.

"Untuk itu kami mohon kepada para pelanggan untuk tidak menerima sampah di TPS/TPS3R/Depo sampai dengan pelayanan berjalan kembali dan melakukan pengolahan sampah secara mandiri dari sumber sampah yang dapat dilakukan melalui pemilahan, penggunaan ulang dan pengolahan sampah," demikian tulis Kepala DLH Bantul, Bambang Purwadi Nugroho melalui surat pemberitahuan bernomor B/600.4.15/01732/UPTDKP2/2024 tertanggal 16 Juli 2024.

Advertisement

Tidak dijelaskan sampai kapan penghentian pengambilan sampah di masyarakat ini. Dalam surat pemberitahuan hanya tertulis sampai pemberitahuan selanjutnya.

Sementara itu Pemerintah Kalurahan Gadingsari, Kapanewon Sanden, memastikan TPS Sementara (TPSS) yang berada di Padukuhan Wonoroto, saat ini telah penuh dan tidak bisa menampung sampah lagi. Keterbatasan lokasi, membuat Pemkal Gadingsari, tidak akan memperpanjang masa pakai lokasi untuk TPSS. 

"Saat ini memang sudah penuh. Kalau kontrak dengan DLH kemarin sampai tanggal 20 Juli 2024," kata Lurah Gadingsari Widodo, Kamis (18/7/2024).

Menurut Widodo, saat ini enam lubang yang menampung sampah dengan ukuran 10x13 meter dengan kedalaman empat meter per lubang saat ini sudah penuh. Pemkal Gadingsari memastikan tidak akan memperpanjang kontrak dengan DLH Kabupaten Bantul karena sudah tidak ada tempat lagi yang bisa digunakan.

"Ya, kondisinya kami sudah tidak ada tempat lagi. Saat ini pun lubang tersebut sudah penuh dan diuruk. Sehingga saat ini sudah rata," terang Widodo.

Widodo menuturkan, pihaknya saat ini juga tidak mengetahui lokasi mana yang akan digunakan oleh DLH untuk menampung sampah sementara. Sebab, sejauh ini belum ada komunikasi lanjutan terkait setelah TPSS Wonoroto penuh dan tidak bisa menampung sampah lagi.

"Untuk masalah itu, silakan tanya ke DLH. Yang jelas, saat ini kami sudah tidak ada tempat lagi," jelas Widodo.

BACA JUGA: Diprediksi Penuh 31 Mei, Operasional TPSS Gadingsari Diperpanjang hingga Juni 2024

Terpisah, Lurah Srimulyo, Piyungan, Wajiran menyatakan, untuk sementara pembangunan TPSS di Puncak Bucu yang diproyeksikan menggantikan TPSS Gadingsari karena sudah penuh, saat ini dihentikan sementara oleh DLH Kabupaten Bantul. Hal ini menyusul, adanya penolakan dari warga Sitimulyo terkait pembangunan TPSS di Puncak Bucu yang saat ini dalam tahap persiapan awal, yakni pematangan lahan dan pembuatan jalan masuk ke lokasi TPSS.

"Sementara memang berhenti. Soal dilanjut atau tidak itu kewenangan dari Pemkab Bantul dalam hal ini DLH," kata Wajiran.

Menurut Wajiran, sejak awal, Pemkal Piyungan hanya memfasilitasi terkait dengan keinginan dari DLH untuk menyelesaikan kondisi darurat sampah. Di mana, untuk mengatasi persoalan darurat sampah, DLH akan membangun TPSS di Puncak Bucu.

"Kami sendiri sudah berusaha untuk mengedukasi masyarakat terkait kondisi darurat sampah yang saat ini terjadi. Soal dilanjut atau tidak untuk pembangunan TPSS, silakan tanya ke DLH, karena kebijakan ada di mereka," papar Wajiran.

Hal sama juga diungkapkan oleh Panewu Piyungan, Muhammad Baried mengatakan sesuai dengan hasil rapat yang digelar Kamis (11/7/2024) sore, persoalan dilanjutkan atau tidaknya pembangunan TPSS di Puncak Bucu menjadi kewenangan dari DLH Kabupaten Bantul.

"Kami hanya ngikut saja. Karena leadingnya ada di DLH," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas

News
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement