Advertisement
Soal Kelanjutan Nasib Sebagai Menparekraf, Sandiaga: Itu Hak Prerogatif Presiden Terpilih
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno angkat bicara terkait kelanjutan posisinya di kabinet Presiden Prabowo Subianto. Sandiaga menyatakan persoalan pemilihan menteri menjadi hak prerogratif dari presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Itu hak prerogatif presiden. Kita beri penghormatan kepada persiden terpilih, bapak Prabowo Subianto untuk menentukan kabinet," katanya saat di Desa Wisata Krebet, Bantul, Sabtu (20/7/2024) siang.
Advertisement
BACA JUGA: Sandiaga Berharap Pengembangan Lima Destinasi Super Prioritas Dilanjutkan oleh Prabowo
Menurut dia, saat ini sektor pariwisata sudah pulih dan bangkit. Hal ini ditandai dengan bergeraknya perekonomian dan terciptanya lapangan pekerjaan yang berdampak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Siapapun yang nanti memimpin akan ditopang performa desa wisata yang sekarang menjadi lokomotif pariwisata Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Sandiaga berharap agar pemerintah Prabowo Subianto mendatang melanjutkan pengembangan dan pembangunan lima destinasi super prioritas yang telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
Pemerintahan Prabowo diharapkan tak hanya melengkapi sarana dan prasarana serta infrastruktur kelas dunia, namun Sandiaga juga berharap agar pengembangan terhadap lima destinasi super prioritas juga dilengkapi dengan penambahan jadwal penerbangan.
Sebab, selama jadwal penerbangan ini, kata Sandiaga masih sangat terbatas. Sehingga keberadaan dari lima destinasi super prioritas yakni kawasan Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika dan Labuan Bajo mampu menopang destinasi unggulan, yakni Bali.
"Kawasan Borobudur yang dikelola Badan Otoritas Borobudur (BOB) ini telah menyumbang terbanyak jumlah wisatawan yang berkunjung yaitu 5 juta wisatawan setiap tahunnya. Kemudian disusul Danau Toba, Labuan Bajo dan Mandalika," kata Sandiaga.
Khusus untuk Likupang, Sandiaga mencatat diperlukan peningkatan. Sehingga diharapkan semua destinasi ini dilengkapi dengan sarana prasarana infrastruktur kelas dunia.
BACA JUGA: Menparekraf Harapkan Desa Wisata Krebet Bantul Naik Kelas dan Susul Desa Nglanggeran
"Seperti di Jogja ini ada bandara Yogyakarta International Airport (YIA), di Mandalika ada penyelenggara Moto GP, kemudian pengembangan eco tourism di kawasan Labuan Bajo dan even F1 Power Boot yang berlangsung dua tahun terakhir di Danau Toba," lanjutnya.
Jika semua sarana prasarana infrastruktur ini dipenuhi, Sandiaga optimistis target 20 juta wisatawan mancanegara dalam setahun akan tercapai.
Diakui oleh Sandiaga, saat ini penerbangan langsung ke Indonesia terbatas. Padahal, Sandiaga mengaku mendapatkan informasi peminat wisatawan mancanegara sangat tinggi dari Istanbul, Turki, Doha dan Dubai.
"Banyak sekali yang ingin terbang namun terkendala terbatasnya ketersediaan kursi,” tandas Sandiaga.
Untuk wisatawan domestik, Sandiaga menilai pemerintahab mendatang harus menyelesaikan persoalan harga tiket pesawat. Diharapkan dengan adanya harga tiket yang terjangkau, maka pergerakan wisatawan domestik akan terlihat.
"Namun, juga diperlukan berbagai even kelas dunia, seperti di Jogja, melalui ArtJog. Saya tadi mengunjungi ArtJog, ternyata kualitas pamerannya sudah kelas dunia," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement