Advertisement

Tren Warga Sleman Jadi TKI Terus Meningkat Tiap Tahunnya, Kebanyakan Perempuan

David Kurniawan
Kamis, 25 Juli 2024 - 20:57 WIB
Arief Junianto
Tren Warga Sleman Jadi TKI Terus Meningkat Tiap Tahunnya, Kebanyakan Perempuan Foto ilustrasi. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Antusias warga Sleman untuk berkerja di luar negeri semakin tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Sleman yang terus bertambah setiap tahunnya.

Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja Sleman yang mengacu pada rekomendasi paspor, idenditas calon PMI dan informasi dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), pada 2022 tercatat ada 206 orang yang bekerja ke luar negeri. Jumlah ini terdiri dari pekerja laki-laki sebanyak 68 orang dan perempuan 138 orang.

Advertisement

Setahun berikutnya, jumlahnya bertambah menjadi 239 orang. Ini terdiri dari pekerja laki-laki sebanyak 91 orang dan perempuan 148 orang. “Untuk 2024, hingga akhir Juni sudah ada 182 yang mengurus kerja ke luar negeri. Rinciannya, 88 orang merupakan pekerja laki-laki dan Perempuan ada 94 orang,” kata Kepala Bidang Penempatan Dinas Tenaga Kerja Sleman, Sumaryati, Kamis (25/7/2024).

Dia menjelaskan, tren warga menjadi pekerja migran asal Sleman terus meningkat setiap tahun. Untuk 2024, jumlahnya masih bisa bertambah karena prosesnya masih berjalan. “Tidak masalah menjadi pekerja migra, asalakan melalui prosedur yang benar,” ungkapnya.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat kepengin kerja di luar negeri. Salah satunya karena gaji yang diterima lebih tinggi dari Upah Minimum Kabupaten (UMK) di Sleman dan umumnya di Indonesia. Selain itu, dari sisi persyaratan juga mudah dipenuhi sehingga meningkatkan antusias menjadi pekerja migran.

“Faktor lainnya adanya pinjaman dengan sistem potong gaji dan zero cost atau pembebasan biaya penempatan PMI,” kata Maryati.

BACA JUGA: 

Disinggung mengenai lokasi negara tujuan, ia mengakui Malaysia menjadi tujuan utama. Hanya saja untuk saat ini sedang ada kebijakan penutupan PMI oleh negara tersebut. “Saya tidak tahu alasannya, tapi ada surat dari pemerintah di sana, untuk sementara tidak menerima PMI,” katanya.

Adapun tujuan negara lain masih di Kawasan Asia seperti Korea Selatan, Hongkong dan Taiwan. “Paling banyak memang masih dengan tujuan negara-negara di Asia,” katanya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Sleman, Sutiasih mengatakan, makin banyaknya warga Sleman yang berminat menjadi PMI, maka di tahun ini sudah dilakukan pembahasan bersama dengan DPRD tentang pembentukan Perda tentang Perlindungan PMI. Adapun prosesnya pembahasan sudah selesai, tetapi belum bisa ditetapkan karena masih menunggu proses pengundangan. “Inti dari perda untuk memberikan perlindungan bagi warga Sleman yang berkerja di luar negeri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Didukung Koalisi Besar, RK-Suswono targetkan Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta

News
| Senin, 16 September 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement