Advertisement

Kenali dan Pahami Gejala Pengidap NPD, Korban Bisa Stres hingga Depresi

Sunartono
Sabtu, 27 Juli 2024 - 15:57 WIB
Sunartono
Kenali dan Pahami Gejala Pengidap NPD, Korban Bisa Stres hingga Depresi Diskusi terkait gejala NPD di Kota Jogja, Sabtu (27/7/2024). - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—NPD atau Narcisstic Personality Disorder) yang merupakan salah satu turunan penyakit kejiwaan susah dikenali gejalanya. Padahal pengidap jenis ini ternyata memberikan dampak signifikan terhadap korbannya.

Salah satu korban seseorang pengidap NPD Kartika Soeminar misalnya, sempat mengalami tekanan hingga stres selama 23 tahun. Oleh karena itu ia berusaha melakukan kampanye dari setiap ruang kecil untuk berbagi pengalaman dan edukasi terkait NPD.

Advertisement

"Saya terinspirasi dari kisah kasus saya sendiri selama 23 tahun menjadi korban dari pengidap NPD sehingga melakukan kampanye, edukasi agar masyarakat memiliki pemahaman terkait NPD," kata Kartika Soeminar dalam diskusi terkait gejala NPD bertajuk Intimate Session with Kartika Soeminar di Kota Jogja, Sabtu (27/7/2024).

BACA JUGA : DIY Dilanda Bediding, Waspadai 2 Penyakit Ini Menyerang Ternak

Adapun kampanye yang digelorakan bernama #BrokenButUnBroken Campaign. Sebuah upaya menggelorakan pemahaman terkait gejala NPD kepada masyarakat umum. Sebelum melakukan kampanye ini, ia telah menulis terkait isu tersebut di beberapa jurnal dan buku sebagai bahan dari edukasi. Ia berharap kampanye itu bisa sampai megedukasi banyak orang.

"Kami berharap di kemudian hari kampanye ini bisa berkembang, dari kecil ke depan diadakan untuk umum, tidak hanya perempuan tetapi juga laki-laki dan perempuan," katanya.

Berdasarkan pengalaman yang ia rasakan, Kartika Soeminar mengingatkan agar korban NPD tidak mengambil keputusan secara gegabah untuk meninggalkan seorang NPD. "Karena untuk meninggalkan seorang NPD membutuhkan mental kuat, apalagi jika menghadapinya sendiri. Tips lain harus berada di lingkungan positif, konsultasi dengan pakar," ujarnya.

Psikolog Klinis Ery Surayka Puspa Dwi mengatakan NPD sebagai seseorang yang cenderung tidak percaya diri dan minder. Dia berada di dalam dimensi berfikir terkait kesempurnaan menjadi miliknya. Dalam berelasi, pengidap NPD selalu ingin tampil menonjol secara penampilan, kinerja sehingga dia selalu ingin mendapatkan pujian.

Selain itu orang NPD itu biasanya sukses, jabatannya mentereng, banyak penggemar, sosialisasinya bagus dan mapan. Dalam berelasi bisanya terus minta validasi, ketika tidak divalidasi dia akan merasa kecewa dan marah. "Jadi sebetulnya dia cenderung minder dan akan selalu terlihat pakai topeng," katanya.

BACA JUGA : Penyebab dan Tips Mencegah Radang Paru, Penyakit yang Kini Tengah Dialami Shin Tae-yong

Ia mengungkap setidaknya terdapat dua faktor utama seseorang bisa terdiagnosa NPD. Pertama, faktor genetik, yang biasanya dalam satu garis keturunan terdapat gen NPD pada salah satu anggota keluarga yang bisa diwariskan pada anggota lainnya.

Kedua, pola asuh yang sejak kecil turut membuat sang anak akan tumbuh dengan citra kesempurnaan tanpa cacat cela.
Orang tua memanjakan dan memberikan penghargaan ke anak secara berlebihan akan membuat anak overproud dan haus validasi.

"Ada juga kondisi waktu kecil anak diabaikan, tidak pernah dipuji, tidak pernah diberikan apresiasi. Ketika dia mapan, dia menuntut pasangannya untuk memujinya," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Jogjapolitan | 13 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dampak Topan Super Yagi di China, Dilaporkan 3 Tewas, 95 Terluka dan 1,2 Juta Warga Terjebak di Zona Bencana

News
| Minggu, 08 September 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Kawah Ijen Mulai Dibuka Kembali, Ini SOP Pendakiannya

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement