Advertisement
Saat Merah Putih Berkibar di Jembatan Sesek Kulonprogo

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO-Semarak bulan kemerdekaan Agustus 2025 mulai terasa di sejumlah titik Kulonprogo. Warga berbondong-bondong memasang bendera merah putih dengan penuh suka cita sebagai perayaan. Uniknya, tidak hanya di jalan-jalan saja melainkan sampai ke jembatan pun warga Kulonprogo memasangi bendera merah putih.
Seperti misalnya di Jembatan Sesek Temben, Ngentakrejo, Lendah yang sudah terpasang bendera merah putih. Jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan karena dipasangi di kedua sisinya. Jembatan Sesek menghubungkan antara Kulonprogo di sisi barat dan Bantul di sisi timurnya.
Advertisement
BACA JUGA: Pemkab Bantul Punya PR Berupa 2.000 Unit RTLH
"Bendera sudah kami pasang sejak 1 Agustus untuk menghargai jasa para pahlawan yang mendahului," ujar warga Padukuhan Temben, Sumarno saat ditemui, Kamis (7/8/2025).
Selain di Jembatan Sesek para warga Temben juga sudah memasang bendera merah putih di rumahnya masing-masing. Bendera tersebut dibeli warga secara swadaya untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan tiap tahunnya di bulan Agustus. Tidak hanya itu, Jembatan Sesek sendiri juga dibangun secara swadaya oleh warga Temben juga.
"Karena memang jembatan ini musiman hanya ada ketika musim kemarau," imbuhnya.
Sumarno mengungkapkan, ketika musim penghujan jembatan yang melintasi Kali Progo itu hanyut karena debit airnya yang tinggi. Bahan yang digunakan untuk membangun jembatan ini pun semi permanen karena mayoritas menggunakan papan, kayu, dan bambu untuk memperkuat menggunakan pipa besi.
Panjang jembatan sekitar 125 meter dengan lebar sekitar 2,5 meter. Warga swadaya menggunakan dana patungan yang diperkirakan mencapai Rp25 juta. "Ini sangat membantu warga untuk mempersingkat waktu perjalanan karena menjadi jembatan alternatif," tuturnya.
Sumarno mengaku, memang bendera merah putih selalu dipasang di Jembatan Sesek ketika memasuki Agustus. Menurutnya, sejarah Padukuhan Temben tidak bisa dipisahkan dengan perjuangan merebut kemerdekaan dari penjajah. Lantaran dahulu ada abdi dalem Pangeran Diponegoro yang bernama Kyai Tembi dari Karanganyar yang meninggal dunia di Temben.
"Jumlah benderanya sekitar seratusan ini menjadi sebagai penghargaan kami kepada leluhur Kyai Tembi yang lari ke Temben karena diserang penjajah di Goa Selarong," ungkapnya.
Sementara itu, jejeran bendera merah putih juga terpasang di jalan masuk menuju Padukuhan Dobangsan, Giripeni, Wates. Lokasi jalan yang sisi kiri dan kanannya lahan pertanian membuat lebih indah dipandang sehingga menarik minat dari luar Dobangsan.
Dukuh Dobangsan, Teguh Supriyono mengatakan, ada sekitar seribu bendera merah putih yang dipasang di jalan masuk pemukiman Padukuhan Dobangsan yang menjadi agenda rutin tahunan. Pemasangan dilakukan secara swadaya baik tenaga dan biaya. "Biayanya untuk bendera saja bisa lebih dari Rp5 juta sedangkan bambu disediakan warga," ungkapnya.
Dia mengklaim, kala sore hari ada saja pengunjung yang datang untuk berswafoto di jalan tersebut. Menurutnya, cukup bangga karena kreativitas warganya menarik orang dari luar dusun datang meskipun tidak dikenai tarif tidak masalah tetapi ada apresiasi. Teguh mengatakan, tentunya pemasangan bendera ini untuk memeriahkan bulan kemerdekaan agar para warganya dapat meresapi perjuangan pahlawan terdahulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Presiden Prabowo Resmikan 6 Kodam Baru Sekaligus Melantik Pangdam
Advertisement

Satu Lagi Kuliner Legendaris di Jogja, Ayam Goreng Tojoyo Buka di Malioboro
Advertisement
Berita Populer
- Wali Kota Jogja Imbau Warga Tidak Kibarkan Bendera One Piece
- Rahasia Gerabah Kasongan Bertahan di Tengah Ketatnya Persaingan
- Bhabinkamtibmas Purwokinanti Jogja Dilibatkan dalam Program Sampah Mas Jos
- BNNK Sleman Kenalkan BNN Sekawan untuk Sektor Pariwisata
- Wali Kota Hasto Siapkan Kampanye Anti Rokok di Seluruh Sekolah di Jogja
Advertisement
Advertisement