Advertisement
Bantul Tak Melakukan Regrouping SD Meski Jumlah Siswa Sedikit, Ternyata Ini Alasannya
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Bantul menyatakan tidak ada penggabungan sekolah (regrouping) SD negeri di wilayahnya pada tahun ajaran 2024/2025.
Hal ini didasarkan hasil monitoring dan peninjauan langsung di lapangan terhadap keberadaan belasan SD negeri yang selama ini kekurangan murid.
Advertisement
Kepala Bidang SD Disdikpora Bantul Edy Sutrisna mengungkapkan, awalnya merencanakan meregrouping belasan SD negeri di Kabupaten Bantul yang selama ini kekurangan murid. Disdikpora memprioritaskan regrouping bagi sekolah yang selama 3 tahun berurutan hanya mendapatkan kurang dari 10 murid. Harapannya dengan adanya regrouping mampu meningkatkan kualitas layanan pendidikan di SD tersebut.
Selain itu, kata Edy, dengan regrouping proses belajar mengajar siswa lebih optimal. Apalagi operasional sekolah pun tidak akan bisa maksimal dengan jumlah siswa yang sedikit. Sebab, pemberian anggaran dan besaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan sedikit.
Hanya saja, lanjut Edy, seiring berjalannya waktu dan berdasarkan kajian, monitoring serta peninjauan langsung, Disdikpora Bantul memutuskan untuk tidak ada regrouping SD negeri di Bumi Projotamansari pada tahun ajaran 2024/2025.
"Sebenarnya yang mendesak itu seperti SDN 1 Jatimulyo, Dlingo. Karena hanya ada 4 murid. Tapi, jika dilakukan regrouping justru nanti masyarakat tidak bisa mengakses pendidikan. Karena lokasinya menjadi sangat jauh. Begitu juga dengan SD Mojosari, Srimulyo, Piyungan. Tetapi untuk itu, tahun ini kami tidak ada regrouping," kata Edy, Senin (29/7/2024).
Kepala Disdikpora Bantul Nugroho Eko Setyanto mengatakan saat ini ada 281 SD negeri, 86 SD swasta, 3 MIN, dan 42 MI swasta di Kabupaten Bantul. Pada PPBD SD 2024, disediakan daya tampung sebanyak 17.584 siswa untuk SD Negeri. Sementara jumlah lulusan siswa TK/RA maupun kelompok B di Bantul ada 13.590 siswa. Artinya ada kelebihan daya tampung sebanyak 3.994 siswa.
Sementara berdasarkan kajiannya, persoalan kekurangan siswa yang dihadapi oleh SD negeri di wilayahnya tidak hanya terjadi pada tahun 2024. Akan tetapi, telah terjadi beberapa tahun terkahir. "Untuk 2024 tidak akan melakukan regrouping SD negeri di wilayah kami," katanya.
BACA JUGA : Bukan September, Bus Sekolah di Bantul Dipastikan Mengaspal Mulai 17 Agustus 2024
Lebih lanjut, Edy mengungkapkan, Disdikpora Bantul sejatinya telah melakukan berbagai upaya agar SD negeri di wilayahnya tidak kekurangan siswa. Salah satunya adalah dengan meminta kepada pihak SD untuk mengubah suasana proses pembelajaran.
"Kami sudah meminta kepada masing-masing SD, bisa adopsi program di IT ke sekolah negeri, sehingga orang tua merasa yakin meski anaknya sekolah negeri," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Panggil Dirjen Anggaran Kemenkeu Terkait Dugaan Kasus Gratifikasi Eks Bupati Kukar
Advertisement
Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja dari Stasiun Palur hingga Purwosari, Selasa 22 Oktober 2024
- Jadwal KA Prameks dari Kutoarjo ke Jogja, Selasa 22 Oktober 2024
- Jadwal Layanan Perpanjangan SIM di MPP Bantul, Selasa 22 Oktober 2024, Kuota Terbatas!
- Jadwal KRL Jogja Solo Keberangkatan Selasa, 22 Oktober 2024, dari Stasiun Tugu, Lempuyangan, dan Maguwo
- Jadwal Layanan SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini Tersedia Depan Kantor PJR
Advertisement
Advertisement