Advertisement

Jadi Kabupaten Paling Maju, Bupati Sleman: Berkat Peran Masyarakat

Media Digital
Jum'at, 09 Agustus 2024 - 09:07 WIB
Sunartono
Jadi Kabupaten Paling Maju, Bupati Sleman: Berkat Peran Masyarakat Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat menghadiri peringatan Pekan Menyusui Sedunia di Rumah Dinas Bupati, Selasa (6/8/2024). - Istimewa/Pemkab Sleman

Advertisement

SLEMAN—Kabupaten Sleman dinobatkan sebagai kabupaten dengan sumber daya manusia (SDM) paling maju se-Indonesia di 2023. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran dan partisipasi aktif dari masyarakat. Penetapan SDM paling maju mengacu pada capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Berdasarkan data dari BPS, Kabupaten Sleman menduduki peringkat tertinggi dengan nilai 84,86 poin.

Capaian ini mengalahkan kabupaten lain seperti Bandung dengan nilai 83; Sidoarjo 81,88; dan Bantul di posisi keempat yang nilainya 81,74. Untuk penilaian IPM terdapat tiga indikator penting meliputi Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi. Dilihat dari sisi Pendidikan, angka lama sekolah di Sleman 11,01 tahun alias setara dengan kelas XI SMA atau sederajat. Di sisi lama harapan sekolah di Sleman juga meningkat dari 16,76 di 2022 menjadi 16,77 di 2023.

Advertisement

Adapun dari sisi Kesehatan bisa dilihat dari angka harapan hidup. Di Sleman saat ini angka harapan hidup sampai 75,26 tahun. Sedangkan dilihat dari perekonomian yang mengacu pada pendapatan per kapita juga terus mengalami peningkatan. Sebagai gambaran, pada 2022 angkanya masih di kisaran Rp47,6 juta per tahun, tetapi di 2023 menjadi Rp51,3 juta per tahun.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sleman, Dwi Anta Sudibya mengatakan IPM di Sleman merupakan tertinggi di Indonesia untuk tingkat kabupaten. Prestasi ini tak lantas membuat pemkab berpuas diri dikarenakan upaya peningkatan terus dilakukan setiap tahunnya.

“2023 posisinya di angka 84,86, harapannya di 2025 bisa menjadi 85,34,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (8/8/2024).

Komitmen pemkab untuk terus meningkatkan IPM juga terlihat dari program Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sleman 2025-2045. Didalam perencanaan ini ada target meningkatkan IPM 87,04. “Sudah ada timeline perencanannya dan akan dicapai secara bertahap dengan berabgai program yang dimiliki,” katanya.

Menurut dia, faktor penentu dalam IPM ada tiga indikator penting meliputi Pendidikan, Kesehatan dan ekonomi. Dia mengakui dari sisi Pendidikan dan Kesehatan tidak ada masalah karena capaiannya sudah sangat bagus.

Sebagai contoh, untuk Pendidikan, keberadaan sarana prasarana sudah sangat memadai. Hal ini pun berdampak terhadap lama sekolah yang jauh di atas rata-rata nasional maupun DIY. “Hal yang sama untuk Kesehatan juga sudah baik karena bisa dilihat dari angka harapan hidup yang tinggi. Tapi, upaya optimalisasi juga terus dilakukan karena jadi bagian untuk meningkatkan IPM di Sleman,” katanya.

Butuh Penetrasi

Adapun dari sisi Ekonomi masih butuh banyak penetrasi. Hal ini terlihat dari pendapatan per kapita yang masih jauh dari rerata angka nasional.

Sebagai Gambaran pendapatan per kapita nasional yang mengacu pada Produk Domestik Nasional Bruto (PDRB) Rp74,9 juta, sedangkan di Sleman baru di kisaran Rp51,3 juta. “Ekonomi menjadi sektor yang paling sulit, tapi tetap ada upaya agar bisa tumbuh dengan baik,” katanya.

Dibyo tidak menampik dari sisi pertumbuhan ekonomi di Sleman berjalan dengan baik karena per tahun bisa tumbuh di atas 5%. Hanya saja, pertumbuhan ini tidak bisa menjadi acuan karena masih ada inflasi atau gini rasio yang harus digarap agar sehingga PDRB bisa terus ditingkatkan.

“Banyak program yang dijalankan seperti upaya pengendalian inflasi, program pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif hingga akses layanan wifi gratis untuk memperkuat dalam sektor usaha masyarakat,” katanya.

Bertahan sejak 2004

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyambut baik ditetapkannya Sleman sebagai kabupaten paling maju.
Dia menilai, capaian ini merupakan keberhasilan masyarakat Kabupaten Sleman. Bahkan dari sumber yang sama, posisi teratas Sleman ini belum berganti sejak 2004. “Pencapaian ini keberhasilan warga Sleman yang berhasil menghidupkan seluruh sektor, sehingga sumber daya manusianya dinilai yang paling tinggi di Indonesia,” katanya.

Dilanjutkan Kustini, pihaknya bertekad untuk mempertahakan Sleman sebagai salah satu kabupaten dengan SDM paling maju.

Di sisi lain, juga berupaya meningkatkan sektor yang lain sehingga memberikan dampak positif terhadap pembangunan di Bumi Sembada. “Insyallah kami terus berupaya bersama seluruh elemen masyarakat untuk mempertahankan capaian ini dan merealisasikan kebermanfaatannya untuk Sleman dan Indonesia,” kata Kustini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Disdikpora Bantul Nilai ASPD Penting

Disdikpora Bantul Nilai ASPD Penting

Jogjapolitan | 2 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Zulhas Sebut Dana Rp750 Triliun Mengalir hingga Desa

News
| Senin, 19 Mei 2025, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul

Wisata
| Jum'at, 16 Mei 2025, 14:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement