Advertisement
BEDAH BUKU: Sembari Tingkatkan Literasi, Warga Bangunharjo Diajari Konsep Ekonomi Hijau

Advertisement
BANTUL—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bekerja sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DIY menggelar bedah buku bertajuk Konsep Ekonomi Hijau dalam Perspektif Keistimewaan DIY di Pendapa Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Rabu (14/8/2024).
Selain untuk meningkatkan literasi, bedah buku karya Aslam Ridho dan Dwinanta Nugroho tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai filosofi lokal dengan isu ekonomi global yang mendesak dipecahkan.
Advertisement
Anggota DPRD DIY, sekaligus penulis buku, Aslam Ridho, mengungkapkan ekonomi hijau bukan sekadar konsep melainkan sebuah panggilan untuk menjaga harmonisasi antara pertumbuhan ekonomi dan keberlangsungan lingkungan di DIY.
Apalagi, DIY memiliki filosofi Hamemayu Hayuning Bawono yang mencerminkan integrasi unik antara nilai tradisional dan modernitas. “Setiap pembangunan yang dilakukan di daerah harus mempertimbangkan aspek nilai ekonomi lingkungan. Jika tidak diperhitungkan, maka nilai ekonomi penyusutan setiap tahun, jatuhnya akan mahal,” kata Aslam, kemarin.
Jadi, konsep Hamemayu Hayuning Bawono yang saat ini ada, sejatinya sudah bagus karena hal ini berkaitan dengan nilai dan kelestarian dari bumi ke depan. Sebab, keseimbangan ekologi harus tetap dijaga.
Di bidang pertanian, Aslam mencontohkan keseimbangan ekologi dan keberlangsungan sumber daya alam harus diperhatikan. Prinsip ekologi harus diterapkan untuk memastikan pertanian tidak hanya memberikan hasil yang maksimal tapi juga harus memperhatikan kelestarian lingkungan.
Terkait dengan alih fungsi lahan, Aslam juga menilai butuh kesepahaman, jika alih fungsi lahan tidak akan mengancam kelestarian cadangan pangan mengingat semua membutuhkan lahan-lahan untuk cadangan pangan.
Dwinanta Nugroho, yang juga ikut menulis buku Konsep Ekonomi Hijau dalam Prespektif Keistimewaan DIY, menilai konsep mengelola alam tanpa harus merusak harus dijalankan. Karena itu, dibutuhkan kesepahaman antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta agar pembangunan yang ada tidak merusak alam.
Dalam buku tersebut, Dwinanta juga mengungkapkan bagaimana DIY mencoba menyerap permasalahan ini untuk dijadikan dasar membuat kebijakan ekonomi hijau sehingga perlu mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat perlu dioptimalkan.
Dwinanta juga melihat jika DIY memiliki peluang besar terkait penerapan konsep ekonomi hijau. DIY bisa menjadi laboratorium bagi inovasi dan teknologi hijau. “Selain itu, DIY dapat memimpin dengan contoh dalam menerapkan kebijakan yang mendukung lingkungan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kasus Korupsi Sritex, Kejagung Periksa 2 Komisaris Bank Jateng
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- SPMB SMP Bantul: Siswa yang Gagal, Masih Bisa Ikut Daftar Jalur Domisili Wilayah
- Satlantas Polresta Sleman Limpahkan 139 Sepeda Motor Barang Bukti Tilang ke Kejari Sleman
- Bawaslu Bantul Lakukan Pengawasan Proses Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan
- Tular Nalar Summit 2025, Wadah Berkumpulnya Elemen Peduli Literasi Digital
- Perbaikan dan Pembangunan 600 Km Jalan di Bantul Ditargetkan Kelar dalam Lima Tahun
Advertisement
Advertisement