Advertisement
Padat Karya 2024 di Sleman Sudah Berjalan di 162 Lokasi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman mendapatkan alokasi Rp19 miliar untuk pelaksanaan padat karya di 264 titik. Hingga awal Agustus 2024, program sudah terlaksana di 162 lokasi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Sleman, Sutiasih mengatakan, program padat melalui bantuan keuangan khusus (BKK) ada ada sebanyak 264 lokasi. Jumlah ini naik hampir dua kali lipat dibandingkan dengan program sama di 2023. “Tahun lalu pelaksanaan padat karya hanya di 137 lokasi,” kata Sutiasih, Minggu (18/8/2024).
Advertisement
BACA JUGA : Sosialisasi Padat Karya Gunungkidul Dimulai Pekan Depan di Tiga Kapanewon
Dia menjelaskan, pagu anggaran yang disediakan tahun ini mencapai Rp19 miliar. Adapun rinciannya, sebanyak 246 bersumber dari APBD provinsi dan 20 padat karya dibiayai dari APBD kabupaten.
Menurut Sutiasih, hingga pertengahan Agustus program sudah berjalan dan ditargetkan selesai di akhir Oktober 2024. Sampai saat ini, sudah ada 162 lokasi padat karya yang telah diselesaikan pengerjaannnya.
“Padat karya memiliki banyak manfaat. Selain sebagai upaya mengurangi pengangguran, program juga bertujuan memperbaiki sarana infrastruktur di Masyarakat,” katanya.
Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Disnaker Sleman, Sumaryati, menyampaikan kesiapannya melaksanakan padat karya di Tahun Anggaran 2024. Sebagai langkah awal, pihaknya telah memverifikasi proposal-proposal pengajuan program yang masuk yang dibiayai dana APBD Kabupaten Sleman.
“Untuk BKK padat karya dari provinsi, kami juga telah menerima penyampaian petunjuk teknis berikut arahan dari Disnakertrans DIY untuk pelaksanaan pelaksanaan program di Sleman,” katanya.
Dia menambahkan, untuk pelaksanaan program terdapat di sejumlah kapanewon. Yakni, meliputi di area Kapanewon Berbah, Seyegan, Depok, Godean, Gamping, Ngaglik, Moyudan, dan Turi. “Pelaksanaan juga dilakukan secara bertahap dan mudah-mudahan semua program dapat berjalan dengan lancar sehingga bisa selesai tepat waktu,” katanya.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyambut baik adanya program padat karya yang saat ini masih berlangsung. Kegiatan ini merupakan upaya dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan pembangunan infrastruktur desa.
“Dengan memaksimalkan kemampuan warga, nanti hasil pengerjaannya akan lebih baik. Karena mereka akan memiliki rasa handarbeni atau rasa memiliki. Fasilitas ini akan digunakan oleh warga, sehingga mereka pasti akan mengerjakan dengan sungguh-sungguh juga,” kata Bupati.
BACA JUGA : Selain Tekan Pengangguran, Padat Karya Mendorong Peningkatakn Ekonomi Pedesaan
Tak hanya itu, Kustini juga berharap warga dapat memiliki jalan keluar dari permasalahan infrastruktur, ketersediaan air bersih, sarana irigasi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, Bupati mengimbau agar warga dapat merawat hasil kegiatan Padat Karya agar manfaatnya dapat dirasakan untuk jangka panjang.
“Semoga hasil kegiatan ini dapat mengurangi angka kemiskinan, sekaligus membantu memenuhi kebutuhan warga,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Tantangan GenRe Menuju Indonesia Emas, 1 dari 3 Remaja Indonesia 10-17 Tahun Miliki Masalah Kesehatan Mental
Advertisement
Mie Kangkung Belacan Jadi Primadona Wisata Kuliner Medan
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu DIY Sosialisasikan Produk Hukum Tentang Perselisihan Hasil Pemilihan
- Teror Penembakan Terjadi di Kapanewon Bantul, Dua Kejadian dalam 3 Hari
- Bawaslu Gunungkidul Peringatkan ASN untuk Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Polisi Dalami Dua Aksi Penembakan oleh Orang Tak Dikenal di Bantul
- 3 Titik PAMSIMAS Selesai Digarap, Pemkab Gunungkidul Pastikan Ketersediaan Air Bersih
Advertisement
Advertisement