Advertisement

Apresiasi Penghayat Kepercayaan, Bupati Gunungkidul Janji Tak Ada Diskriminasi Layanan

Triyo Handoko
Rabu, 21 Agustus 2024 - 17:17 WIB
Arief Junianto
Apresiasi Penghayat Kepercayaan, Bupati Gunungkidul Janji Tak Ada Diskriminasi Layanan Bupati Gunungkidul, Sunaryanta (tengah) saat menghadiri Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) di Taman Budaya Gunungkidul, Rabu (21/8/2024). - Harian Jogja/Triyo Handoko

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengapresiasi penghayat kepercayaan di Bumi Handayani yang sudah berupaya melestarikan warisan budaya. Apresiasi itu disampaikan saat ia menghadiri sarasehan Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) di Taman Budaya Gunungkidul, Rabu (21/8/2024).

Sunaryanta juga berjanji menjamin layanan Pemkab Gunungkidul terhadap penghayat kepercayaan, khususnya akses pendidikan yang tak diskriminatif. "Di sini ada Dinas Pendidikan saya menjamin tidak akan ada diskriminasi, semua warga negara memiliki hak yang sama," katanya.

Advertisement

Mantan pensiunan TNI ini mengaku senang dapat bertemu puluhan pemeluk penghayat kepercayaan pada kesempatan tersebut. “Sudah lama saya menantikan momentum seperti ini bertemu dengan saudara saya warga penghayat, Pemkab Gunungkidul sangat terbuka untuk bapak ibu semua," ucap dia.

Pemeluk penghayat kepercayaan, menurut Sunaryanta, berjasa besar dalam pelestarian budaya yang terus diwariskan ke generasi muda kelompok tersebut. "Pemkab Gunungkidul memberikan kebebasan untuk beribadah, karena secara undang-undang dilindungi dan mempunyai kesempatan dan hak yang sama untuk bisa beribadah sesuai kepercayaan masing-masing,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua MLKI Gunungkidul, Suroso menyebut di Bumi Handayani ada lima paguyuban penghayat kepercayaan, yakni Palang Putih Nusantara, Sumarah, Mardi Santosa Ning Budi, Pransoeh, Mardi Santosaning Budi dan Kodrating Pangeran.

BACA JUGA: Jalan Panjang Murid Penghayat Kepercayaan Mendapat Hak

Suroso menjelaskan pemeluk penghayat kepercayaan selalu hidup berdampingan dengan masyarakat luas. "Selama berdampingan itu tidak pernah ada gesekan," kata dia.

Upaya melesatarikan budaya oleh penghayat kepercayaan, jelas Suroso, juga terus diupayakan paguyuban-paguyuban tersebut. "Upaya pelestarian adat dan tradisi merupakan salah satu tugas pokok dari MLKI, sehingga akan terus kami lestarikan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Didukung Koalisi Besar, RK-Suswono targetkan Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta

News
| Senin, 16 September 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement