Advertisement

Damkarmat Jogja Bangun Ketahanan dan Keselamatan Kebakaran Lewat Inovasi Mas Jaka

Alfi Annisa Karin
Kamis, 22 Agustus 2024 - 22:47 WIB
Maya Herawati
Damkarmat Jogja Bangun Ketahanan dan Keselamatan Kebakaran Lewat Inovasi Mas Jaka Penanganan kebakaran yang dilakukan petugas Dinas Damkarmat Kota Jogja, beberapa waktu lalu. ist - Dokumentasi Damkarmat Kota Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Jogja berinovasi untuk bisa mencegah hingga mengatasi kejadian kebakaran. Salah satu inovasi yang belum lama ini diluncurkan yakni inovasi Manajemen Strategis Jogja Aman Kebakaran atau Mas Jaka.

Kepala Dinas Damkarmat Kota Jogja, Taokhid, menjelaskan Mas Jaka merupakan sebuah kebijakan terkait dengan upaya pencegahan kebakaran di Kota Jogja. Inovasi ini bertujuan meningkatkan ketahanan dan keselamatan kebakaran di lingkungan. Menurut Taokhid, keselamatan kebakaran lingkungan yang dimaksud meliputi lingkungan kelurahan ataupun lingkungan di sejumlah kawasan strategis.

Advertisement

“Misalnya di kawasan sumbu filosofi yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO yang memiliki risiko lebih sehingga harus diantisipasi,” kata Taokhid, Kamis (22/8/2024).

Dia menuturkan sumber daya dan anggaran Pemkot Jogja sangat terbatas, sehingga inovasi Mas Jaka ini merupakan upaya menyinergikan peran semua komponen pemangku kepentingan untuk meningkatkan ketahanan dan keselamatan kebakaran lingkungan.

Kebijakan Mas Jaka dilaksanakan melalui beberapa tahapan strategis, di antaranya pembentukan tim kerja dan Satgas Jogja Aman Kebakaran, pengembangan aplikasi Si Jaka, pembentukan Forum Keselamatan Kebakaran (FKK) dan Sukarelawan Kebakaran Kawasan Gumaton (Tugu, Malioboro, Kraton).

BACA JUGA: Unjuk Rasa Tolak RUU Pilkada, Ketika Tentara dan Demonstran Berbagi Rokok di Depan Gedung DPR

Ada juga penyusunan regulasi Mas Jaka, edukasi dan pendampingan mitigasi risiko kebakaran, simulasi kebakaran kawasan sumbu filosofi, hingga CSR sarpras sistem proteksi kebakaran lingkungan. Pembangunan jaringan hidran kering di kawasan penyangga sumbu filosofi dan pembangunan pos damkar di kawasan sumbu filosofi juga dilakukan.

“Kota Jogja wilayahnya kecil tetapi padat penduduk, sehingga risiko kebakaran menjadi tinggi. Pemkot Jogja selama ini sudah berupaya mencegah dan menanggulangi kebakaran secara fisik seperti membangun Inovasi Sistem Jaringan Hidran Kering [Si Jarak] di kampung yang padat penduduk dan akses jalannya sempit untuk mobil pemadam kebakaran,” tuturnya.

Khusus untuk penanggulangan kebakaran di kawasan sumbu filosofi, Taokhid mengatakan selama ini sudah ada jaringan hidran kota atau hidran basah dari PDAM yang tekanan airnya sudah memenuhi standar sehingga langsung bisa disambungkan dengan selang untuk pemadaman kebakaran.

Namun, jaringan hidran kering yang terbangun di kawasan penyangga sumbu filosofi baru 40%. “Dengan adanya Mas Jaka, maka masyarakat dapar meningkatkan kemandirian dan keandalan dalam sistem keselamatan kebakaran di wilayah sehingga indeks ketahanan dan keselamatan kebakaran akan meningkat,” katanya. (***)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Lisa Mariana Minta Penundaan Pemeriksaan sebagai Tersangka

Lisa Mariana Minta Penundaan Pemeriksaan sebagai Tersangka

News
| Senin, 20 Oktober 2025, 12:37 WIB

Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Wisata
| Minggu, 19 Oktober 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement