Advertisement
Gilangharjo Cetak Identitas Domba Lokal Lewat Kontes Dogil 2025

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Semangat peternak di Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Bantul kembali terlihat saat puluhan domba beradu kualitas dalam ajang Kontes Domba Gilangharjo Cup 2025 yang digelar di Lapangan Jodog Legi, Minggu (19/10/2025).
Tak hanya menjadi ajang hiburan, kegiatan ini juga menjadi upaya serius warga untuk mencetak bibit unggul khas Gilangharjo, atau yang mereka sebut Dogil.
Advertisement
Sejak pagi, lapangan desa dipenuhi hiruk pikuk warga yang datang membawa domba andalan mereka. Ada yang mengangkutnya dengan motor berkerangkeng, ada pula yang memanfaatkan mobil pikap. Setiap peserta tampak antusias menimbang dan mempersiapkan hewan peliharaannya sebelum dinilai oleh dewan juri.
Lurah Gilangharjo, Pardiyono, menjelaskan, kontes tahun ini merupakan lanjutan dari kegiatan serupa yang pertama kali digelar pada 2024. Tahun ini, sebanyak 30 peternak lokal berpartisipasi, masing-masing membawa satu hingga dua ekor domba, baik jantan maupun betina.
BACA JUGA
“Pesertanya peternak domba lokal Kalurahan Gilangharjo sebanyak 30 peternak domba. Satu peserta bisa membawa satu hingga dua domba pejantan maupun betina. Domba usianya tidak boleh tua baik pejantan maupun betina,” katanya.
Menurut Pardiyono, keberadaan kontes ini tidak sekadar perlombaan. Gilangharjo kini memiliki 13 kelompok peternak domba dengan ribuan populasi kambing dan domba yang sudah memiliki nomor induk usaha. Dari kontes inilah diharapkan muncul bibit unggul pejantan dan indukan yang kelak menjadi cikal bakal “Dogil” domba Gilangharjo yang diakui kualitasnya.
“Kita ingin menyemangati para peternak ini dengan kontes kambing. Selanjutnya kita ingin mencari dogil atau domba Gilangharjo,” ujarnya.
“Setelah mendapatkan pejantan dan indukan domba unggulan nantinya akan dikawinkan hingga mendapatkan bibit unggul atau dogil,” ucapnya.
Selain untuk meningkatkan semangat, keberadaan domba unggulan ini diharapkan mampu memperkuat ekonomi peternak. Nilai jualnya yang tinggi bisa menjadi daya tarik baru, apalagi permintaan domba di Bantul untuk kebutuhan kuliner masih belum terpenuhi.
“Saat ini di Kalurahan Gilangharjo ini ada 2.000 populasi kambing dan domba yang dipelihara oleh masyarakat. Ke depan kita berharap semakin banyak masyarakat yang memelihara domba atau kambing sebab usaha tersebut sangat menguntungkan,” tutur Pardiyono.
Salah satu peserta, Eko Sutrisno Aji, tampak sibuk mempersiapkan dua ekor dombanya sebelum naik ke arena. Ia mengaku memberi perlakuan khusus agar hewan peliharaannya tampil menawan di hadapan juri.
“Sebelum mengikuti kontes, domba diberi pakan dan vitamin khusus. Selain itu domba juga dimandikan setiap hari hingga rambutnya menjadi putih dan tampak bagus untuk dilihat,” katanya.
“Sampai saya sisirin rambut dombanya,” ujarnya.
Meski hanya satu dari dua dombanya yang lolos penilaian karena faktor usia, Eko tetap bangga. Baginya, domba tua sekalipun tetap punya nilai jika bisa beranak banyak.
“Ya tetap saya pelihara sebab saat beranak anaknya cukup banyak. Kan menguntungkan mesti domba tidak lagi muda,” ujar Eko yang juga Ketua DPC PPP Bantul ini.
“Saya punya 30 ekor domba dan kambing yang saya tempatkan di kandang kelompok,” imbuhnya.
Dari ajang sederhana ini, muncul harapan agar Dogil benar-benar menjadi ikon baru desa yang tak hanya membanggakan, tetapi juga menyejahterakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mengenal Deepavali (Festival Cahaya) Dirayakan pada 20 Oktober 2025
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Tak Hanya ASN, Pemkab Bantul Ajak Warga Miskin Gabung KDMP
- Glagah Tropicolorun Sukses, Dispar Catat Peningkatan Kunjungan
- Buruh DIY Desak Revisi UU Ketenagakerjaan Berperspektif Gender
- Status Sentra Salak Sleman Terancam Hilang, Produksinya Tak Berkembang
- Pasar Godean Terapkan Parking Gate, Siap Uji Coba Tarif Progresif
Advertisement
Advertisement