Puluhan KK Terdampak Gempa Jogja, BPBD DIY Distribusikan Logistik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat terdapat sebanyak 53 KK terdampak gempa Jogja yang terjadi pada Senin (26/8/2024) malam.
Gempa tersebut mengakibatkan kerusakan ringan pada bangunan di sejumlah wilayah. Tidak ada korban jiwa dan luka.
Advertisement
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, menjelaskan gempa tersebut berkekuatan magnitudo 5,8 dan terdapat sebanyak 47 gempa susulan yang terjadi hingga Selasa (27/8/2024) pukul 06.00 WIB. "Gempa susulan dengan magnitudo lebih kecil," ujarnya saat dikonfirmasi.
Akibat gempa ini, total ada sebanyak 53 KK terdampak, dengan rincian di Gunungkidul 43 rumah rusak ringan, Bantul tujuh rumah rusak ringan, Kulonprpgo dua rumah rusak ringan dan Sleman satu pasar rusak ringan, yakni Pasar Prambanan yang gentengnya berjatuhan.
Kerusakan ringan tersebut menurutnya kebanyakan berupa dinding bangunan yang retak-retak. Tidak ada korban jiwa atau luka akibat kerusakan-kerusakan ini. "Di beberapa tempat genteng pecah, tapi rata-rata di dinding yang retak," paparnya.
Atas kejadian ini, BPBD DIY telah mendistribusikan sejumlah logistik berupa terpal, selimut dan paket permakaman ke semua warga terdampak. Walau belum ada yang mengungsi, namun logistik ini diharapkan bisa dipakai ketika korban terdampak memperbaiki rumahnya.
"Belum ada yang mengungsi, jadi karena rusak ringan, belum ada yang mengungsi. Tapi dimungkinkan situasi berkembang karena masih dilakukan assessment dan pendataan lebih lanjut. Ada kemungkinan belum melaporkan dampak ke petugas," ungkapnya.
Ia mengkonfirmasi jika gempa tersebut berada di jalur koordinat megathrust. Namun jika dilihat dari kekuatannya, gempa itu belum masuk dalam kategori megathrust. "Koordinatnya memang di jalur megathrust, tapi belum masuk megatrust, karena kalua megathrust kekuatannya di atas 8," paparnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya gempa kembali dengan kerusakan lebih besar, perlu dilakukan penguatan kapasitas masyarakat. "Kalau terkait struktur bangunan tidak bisa kita lakukan karena sudah lama berdiri di sana. Yang bisa kita lakukan yakni mengedukasi bagaimana penyelamatan kalau terjadi gempa atau sunami," ujarnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat jika terjadi gempa agar pertama jangan panik. Kedua, selalu memperhatikan mitigasi gempa dan sunami. "Jadi kalau menghadapi gempa, melakukan penyelamatan diri sendiri, keluarga, baru orang terdekat," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- 5 Hari Penuh, Puluhan Pelajar Kulonprogo Jadi Nelayan
- Pengusaha Muda, Giffari Naufal Arisma Putra, Berkunjung ke Yogyakarta
- Warga Garan Denokan Gelar Selawat dan Doa Bersama untuk Kemenangan Harda-Danang
- Ada 488 PNS Pensiun di Tahun Ini, Begini Harapan PJs Bupati Sleman
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Kamis 21 November 2024, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
Advertisement
Advertisement