Advertisement

Cegah Cyberbullying, Pelajar DIY Dibekali Literasi Digital Komunikasi Hati

Newswire
Selasa, 16 September 2025 - 02:57 WIB
Sunartono
Cegah Cyberbullying, Pelajar DIY Dibekali Literasi Digital Komunikasi Hati Pelaksanaan kegiatan sosialisasi literasi digital komunikasi hati kepada para pelajar. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kasus perundungan lewat media sosial (medsos) atau cyberbullying kerap terjadi di kalangan remaja khususnya pelajar. Oleh karena itu pelajar perlu dibekali literasi digital dengan pendekatan khusus untuk mencegah cyberbullying.

Pasalnya berdasarkan penelitian yang dilakukan Profesor Puji tahun 2024 kasus bullying ditemukan di hampir seluruh SMA/SMK yang menjadi responden penelitian yaitu 31 sekolah SMA/SMK di 4 Kabupaten 1 kota di DIY. Melihat keprihatinan tersebut dua Dosen UPNVY Profesor Puji Lestari, dan Sri Isworo Ediningsih serta menggandeng Psikolog dari USD Agnes Indar Etikawati dan Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan DIY memberikan sosialisasi literasi digital komunikasi hati untuk mencegah cyberbullying.

Advertisement

Tim melakukan Road show ceramah di lima SMA/SMK di DIY pada akhir Agustus hingga pertengahan September 2025. Lima sekolah tersebut yaitu SMK N 1 Yogyakarta, SMA N 1 Jetis Bantul, SMA N 1 Ngaglik Sleman, SMA N 1 P playen Gunungkidul, dan SMK N 1 Kokap Kulonprogo. Kelima sekolah tersebut sekaligus menjadi sampel untuk eksperimen model literasi digital komunikasi hati sebagai upaya pengurangan cyberbullying.

Kepala Balai Tekkomdik DIY Rudy Prakanta sepakat dengan konsep teori komunikasi hati yang dicetuskan oleh Profesor Puji Lestari. Teori tersebut memang sebaiknya disosialisasikan kepada pelajar agar bisa diterapkan. Mengingat banyak sekali perilaku bullying di era digital yang kadang tidak disadari.

BACA JUGA: Diduga Kena Bullying Seorang Bocah Kabur dari Ponpes di Bantul, Polisi Turun Tangan

"Pelajar wajib menerapkan komunikasi hati dalam keseharian, baik di sekolah, di rumah saat berkomunikasi bersama keluarga maupun di masyarakat. Harapannya masyarakat sekolah baik kepala sekolah, guru, karyawan dan siswa terus bersama-sama mencegah perilaku bullying," katanya dalam kegiatan pengabdian masyarakat pamungkas putaran ke-5 literasi digital komunikasi hati di SMK N 1 Kokap.

Adapun Puji Lestari mengatakan pendekatan literasi digital berbasis teori komunikasi hati dapat mengurangi perilaku bullying, baik dalam kehidupan nyata maupun di ranah digital. Konsep dalam komunikasi hati yaitu olah pikir (mengarahkan pikiran ke hal positif), olah rasa (mengubah perasaan negatif menjadi energi positif dan sikap positif), mengelola sampah hati (tidak menyimpan iri, benci, dendam dan sejenisnya). Serta aspek simpati lebih fokus pada rasa kasih sayang dan empati atau ada keterlibatan emosional yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain.

"Pentingnya komunikasi hati yang penuh makna dalam menghindari konflik dan perilaku negatif di era digital terutama dalam bermedsos untuk mencegah maupun mengurangi cyberbullying," ujarnya.

Ia menambahkan orang yang terbiasa melakukan olah pikir dan olah rasa ke arah positif, akan mengarahkan sikap positif. Sikap positif akan mengarahkan perilaku positif dengan perbuatan baik, selanjutnya membentuk kebiasaan positif mengarah pada kebaikan. Kebiasaan yang baik dapat mendatangkan nasib yang baik.

"Sebaliknya pikiran dan perasaan negatif, akan mengarahkan sikap negatif. Sikap negatif akan mengarahkan perilaku negatif. Perilaku negatif dengan perbuatan yang buruk, akan membentuk kebiasaan buruk, selanjutnya kebiasaan buruk tersebut tidak disukai oleh orang lain dan biasanya berdampak pada nasib yang kurang menguntungkan," katanya.

Profesor Puji pencetus Teori Komunikasi hati sejak 2021 sampai 2025. Ia masuk dalam pemeringkatan ilmuwan dunia dari AD Scientific Index, sistem pemeringkatan dan analisis ilmiah internasional menilai kinerja akademik ilmuwan dan institusi. Indeks ini mengukur produktivitas ilmiah berdasarkan data dari Google Scholar, termasuk total dan kinerja 5 tahun terakhir pada metrik seperti h-index, i10-index, dan jumlah sitasi.

Ia menduduki Top 5 Scientists UPNVY versi AD Scientific Index 2025 peringkat 2 dari 455 dosen perihal jumlah sitasi dan jumlah sitasi 5 tahun terakhir, peringkat 3 Total H-Index, dan peringkat 3.939 dari 138,929 keseluruhan ilmuwan Indonesia, serta berada pada urutan 522,248 dari 2,626,800 keseluruhan ilmuwan dunia. Dengan demikian keilmuan Prof. Puji telah diakui sampai tingkat internasional melalui pemeringkatan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

KPU Cabut Aturan Rahasiakan Dokumen Ijazah Capres-Cawapres

KPU Cabut Aturan Rahasiakan Dokumen Ijazah Capres-Cawapres

News
| Selasa, 16 September 2025, 16:47 WIB

Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja

Wisata
| Jum'at, 12 September 2025, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement