Peringati Hari Keistimewaan Siswa SMA SMK Gratis Nonton Diorama
Advertisement
JOGJA—Dalam rangka ikut mangayubagya peringatan Hari Keistimewaan sekaligus memberikan edukasi tentang sejarah Jogja dan keistimewaan, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY Kamis 29 Agustus 2024, menggratiskan kunjungan ke Diorama khusus bagi siswa SMA dan SMK Negeri se-DIY.
Disediakan 250 tiket gratis yang pengaturannya dilakukan bekerja sama dengan Balai Dikmen Dikpora DIY. "Alhamdulillah respons sekolah sangat baik.
Advertisement
Saya lihat tadi anak-anak antusias menikmati setiap ruangan. Banyak yang kaget ternyata DIY punya wisata edukasi sebaik dan secanggih ini. Mudah-mudahan dengan menonton Diorama mereka menjadi lebih paham sejarah Jogja dan dapat lebih memahami pentingnya arsip," kata Kepala DPAD DIY Kurniawan, Rabu (28/8/2024).
Lebih istimewa lagi karena siswa dan guru pendamping seluruhnya menggunakan baju tradisional Jawa gagrak Yogyakarta.
Didampingi Kabid Pengolaan Arsip Statis Rakhmat Sutopo, Kurniawan menyebut program kunjungan gratis ini pada dasarnya merupakan kontribusi yang diberikan DPAD bagi pembangunan sumber daya manusia di DIY, terutama supaya generasi muda mengerti sadar pentingnya arsip, memahami sejarah daerah dan dapat mengambil pelajaran dari perjalanan panjang sejarah Yogyakarta.
BACA JUGA: Bong Suwung Segera Dikosongkan, Ini Alasan PT KAI
Diorama saat ini memang telah menjadi salah satu destinasi andalan wisata edukasi yang artinya ikut memberi kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi menurut Kurniawan sisi nonprofit tetap menjadi perhatian karena bagaimanapun diorama juga mengemban misi mendukung peningkatan pengetahuan dan kualitas generasi muda.
"Rata rata pengunjung Diorama 2.000 sampai 2.500 orang per bulan. Sebagian dari dalam DIY, sisanya luar, termasuk turis asing," lanjutnya
Nurul Supriyanti guru pendamping dari SMA 1 Banguntapan mengaku sangat terkesan. "Luar biasa, begitu masuk ruangan 1 langsung disuguhi sejarah Jogja dalam kemasan yang sangat sangat menarik. Ada hologram orang menarinya juga. Persis aslinya," katanya.
Diorama menurut dia sangat bagus untuk mendukung proses belajar siswa, termasuk mendukung Pembelajaran P5 (Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Diorama tidak hanya menyajikan arsip, tetapi juga visualisasi yang sangat kekinian dan inovatif sehingga tidak membosankan.
"Enggak terasa seperti di museum. Ke-18 ruangannya sangat menarik, waktu tiba-tiba terasa habis saja karena sensasi tiap ruangannya luar biasa," katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KAI Amankan 7.200 Barang Milik Penumpang, Total Senilai Rp11,4 Miliar
- Pekerja Kreatif Bertemu Calon Walikota Jogja Hasto Wardoyo, Bahas Apa?
- Hasil Pemetaan dan Rekomendasi dari Bawaslu Bantul Terkait Potensi TPS Rawan di Pilkada Bantul 2024
- Puluhan Pengumpul Sampah Datangi Rumah Cabup Sleman Harda Kiswaya, Sampaikan Keluhan dan Harapan
- Rutin Melakukan CSR, Kali Ini The Phoenix Hotel, Grand Mercure dan Ibis Yogyakarta Adisucipto Mengunjungi PAUD Stroberi
Advertisement
Advertisement