Advertisement

Promo Desember

Banyak yang Salah Memahami Soal Potensi Megathrust, Ini Penjelasan Gamblang dari BMKG

Abdul Hamied Razak
Rabu, 04 September 2024 - 10:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Banyak yang Salah Memahami Soal Potensi Megathrust, Ini Penjelasan Gamblang dari BMKG Ilustrasi megathrust Indonesia. - Bisnis.com

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—BMKG kembali menjelaskan soal adanya potensi gempa bumi Megathrust di Indonesia. Pasalnya, pemberitaan potensi gempa bumi Megathrust yang beredar di berbagai media dan masyarakat masih disalah pahami.

Kepala Stasiun Geofisika Sleman BMKG, Setyoajie Prayoedhie menjelaskan bahwa pulau Jawa berada pada pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan IndoAustralia, sehingga aktivitas kegempaan di wilayah selatan Pulau Jawa relatif tinggi. Tingginya aktivitas kegempaan tersebut adalah hal yang wajar.

Advertisement

BACA JUGA: Antisipasi Dampak Gempa Megathrust, BMKG Sarankan Penyesuaian Gaya Membangun Rumah

Alasannya, pertemuan lempeng tersebut berada pada suatu zona patahan yang cukup panjang disebut Zona Subduksi dan pada zona ini merupakan lokasi sumber gempa megathrust atau gempa yang terjadi pada bidang patahan yang sangat besar
pada kedalaman kurang dari 50 km.

"Informasi potensi gempa megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini, sehingga jangan dimaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat," katanya melalui siaran persnya, Rabu (4/9/2024).

Namun sebaliknya, lanjut Setyoadjie, informasi potensi gempa dan tsunami merupakan upaya persiapan untuk mencegah risiko kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa, apabila terjadi gempa kuat dan membangkitkan tsunami dengan skenario terburuk.

"Ingat! Potensi gempa bumi berbeda dengan prediksi gempa bumi. Potensi merujuk kepada kemampuan sumber gempa bumi untuk melepaskan energi gempa bumi dengan kekuatan tertentu, sedangkan prediksi mengacu kepada suatu informasi mengenai kapan, di mana, dan berapa besar kekuatan gempa bumi," katanya.

Hingga saat ini, sambung Setyoadjie, belum ada ilmu pengetahuan maupun teknologi yang dengan tepat dan akurat mampu memprediksi terjadinya gempa (kapan, di mana, dan berapa kekuatannya). "Kita semua juga tidak tahu kapan gempa akan terjadi, sekalipun tahu potensinya," ujarnya.

Meski begitu, dia menegaskan bahwa Megathrust adalah fakta. Untuk itu, BMKG menghimbau kepada pemerintah, pihak
swasta, LSM, dan seluruh elemen masyarakat agar dapat mulai melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi megathrust dengan cara misalnya tetap tenang dan beraktivitas normal seperti biasa, seperti melaut, berdagang, dan berwisata di pantai.

"Dapatkan update informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami dengan cepat dan akurat hanya dari BMKG melalui aplikasi android/IOS InfoBMKG, website www.bmkg.go.id, atau media sosial @stageofsleman," ujarnya.

Selain itu, semua pihak harus memperkuat kesiapan melalui mitigasi gempa dan tsunami berbasis masyarakat dengan mengikuti sosialisasi, peningkatan literasi, latihan simulasi, dan memastikan bangunan tempat tinggal tahan gempa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pulangkan 91 WNI dari Suriah

News
| Sabtu, 21 Desember 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement