Banyak yang Salah Memahami Soal Potensi Megathrust, Ini Penjelasan Gamblang dari BMKG
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—BMKG kembali menjelaskan soal adanya potensi gempa bumi Megathrust di Indonesia. Pasalnya, pemberitaan potensi gempa bumi Megathrust yang beredar di berbagai media dan masyarakat masih disalah pahami.
Kepala Stasiun Geofisika Sleman BMKG, Setyoajie Prayoedhie menjelaskan bahwa pulau Jawa berada pada pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan IndoAustralia, sehingga aktivitas kegempaan di wilayah selatan Pulau Jawa relatif tinggi. Tingginya aktivitas kegempaan tersebut adalah hal yang wajar.
Advertisement
BACA JUGA: Antisipasi Dampak Gempa Megathrust, BMKG Sarankan Penyesuaian Gaya Membangun Rumah
Alasannya, pertemuan lempeng tersebut berada pada suatu zona patahan yang cukup panjang disebut Zona Subduksi dan pada zona ini merupakan lokasi sumber gempa megathrust atau gempa yang terjadi pada bidang patahan yang sangat besar
pada kedalaman kurang dari 50 km.
"Informasi potensi gempa megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini, sehingga jangan dimaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat," katanya melalui siaran persnya, Rabu (4/9/2024).
Namun sebaliknya, lanjut Setyoadjie, informasi potensi gempa dan tsunami merupakan upaya persiapan untuk mencegah risiko kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa, apabila terjadi gempa kuat dan membangkitkan tsunami dengan skenario terburuk.
"Ingat! Potensi gempa bumi berbeda dengan prediksi gempa bumi. Potensi merujuk kepada kemampuan sumber gempa bumi untuk melepaskan energi gempa bumi dengan kekuatan tertentu, sedangkan prediksi mengacu kepada suatu informasi mengenai kapan, di mana, dan berapa besar kekuatan gempa bumi," katanya.
Hingga saat ini, sambung Setyoadjie, belum ada ilmu pengetahuan maupun teknologi yang dengan tepat dan akurat mampu memprediksi terjadinya gempa (kapan, di mana, dan berapa kekuatannya). "Kita semua juga tidak tahu kapan gempa akan terjadi, sekalipun tahu potensinya," ujarnya.
Meski begitu, dia menegaskan bahwa Megathrust adalah fakta. Untuk itu, BMKG menghimbau kepada pemerintah, pihak
swasta, LSM, dan seluruh elemen masyarakat agar dapat mulai melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi megathrust dengan cara misalnya tetap tenang dan beraktivitas normal seperti biasa, seperti melaut, berdagang, dan berwisata di pantai.
"Dapatkan update informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami dengan cepat dan akurat hanya dari BMKG melalui aplikasi android/IOS InfoBMKG, website www.bmkg.go.id, atau media sosial @stageofsleman," ujarnya.
Selain itu, semua pihak harus memperkuat kesiapan melalui mitigasi gempa dan tsunami berbasis masyarakat dengan mengikuti sosialisasi, peningkatan literasi, latihan simulasi, dan memastikan bangunan tempat tinggal tahan gempa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Selama Libur Nataru, 21 Desember 2024-5 Januari 2025, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu 21 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres dan Solo Balapan
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Sabtu 21 Desember 2024
- Jadwal DAMRI ke Malioboro, Pantai Parangtritis, Pantai Baron, Candi Prambanan dan Borobudur Magelang
- Prakiraan Cuaca di Jogja Sabtu 21 Desember 2024, BMKG: Potensi Hujan Terjadi di Seluruh DIY
Advertisement
Advertisement