GKR Bendara: Pelaku Wisata Harus Punya Empati
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Penghageng Nityabudaya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara mengatakan pelaku wisata atau siapa pun yang terjun ke dunia pariwisata harus memiliki empati. Menurutnya empati sangat dibutuhkan karena mengelola destinasi wisata melibatkan banyak orang dengan berbagai latar belakang.
GKR Bendara mengatakan ilmu pariwisata harus dipahami bukan sekadar teori, namun juga praktik. Oleh karena itu pelaku wisata butuh rasa percaya diri dalam menjalankan tugasnya. Khususnya harus memiliki sikap ramah, kreatif adaptif, disiplin dan paling penting yaitu empati terhadap sesama.
Advertisement
BACA JUGA : Tak Sekadar Layani Mass Tourism, Kraton Ngayogyakarta Inisiasi Deep Experience Tourism
"Empati ini sangat penting untuk dipahami dan diterapkan bagi pelaku wisata. Kenapa butuh empati? karena saat ini ada tuntutan sustainable tourism dan inclusive tourism yang melibatkan banyak orang, mulai dari berbaga suku, ras, gender dan lain-lain," katanya saat memberikan Kuliah Umum di hadapan mahasiswa Stipram Jogja, Selasa (10/9/2024).
Ia menambahkan saat banyak destinasi wisata yang besar dan populer di tengah masyarakat. Pengelola wisata pasti akan memberikan service excellent kepada pengunjung, dalam posisi ini sangat dibutuhkan empati. Dalam beberapa kasus yang pernah ia temukan melalui medsos, ada penyandang disabilitas di sebuah destinasi wisata yang seharusnya ditolong namun justru hanya diambil gambar.
BACA JUGA : GKR Bendara Ungkap Suka Duka Menjadi Anak Bungsu di Kraton Ngayogyakarta
"Di sinilah pentingnya empati di sektor pariwisata. Misalnya teman difabel tidak dibantu malah diviralkan, ini bentuk kurang empati dan harus dihindari. Pelaku wisata juga harus memiliki integritas," katanya.
Wakil Ketua Stipram Amin Kiswantoro mengungkapkan pariwisata menjadi sektor penting di era saat ini. Oleh karena itu SDM pariwisata harus dipersiapkan dengan baik. Salah satunya melalui diskusi dengan menghadirkan para pakar maupun praktisi.
"Karena banyak hal yang harus diperhatikan ketika dalam konteks pariwisata. Oleh karena itu SDM harus dipersiapkan, termasuk di Jogja," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Polres Gunungkidul Bakal Terjunkan Ratusan Personel Pengamanan Pilkada 2024
- Aliansi Muda Muhammadiyah Janji Menangkan Kustini-Sukamto di Pilkada Sleman
- Kantongi Izin TRL, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Mampu Beroperasi 24 Jam
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
- Tak Gelar Kampanye Akbar Pilkada Sleman, Tim Paslon Harda-Danang Bikin Kegiatan Bermanfaat di 17 Kapanewon
Advertisement
Advertisement