Advertisement

Terus Memperluas Pemassalan Sepak Bola Putri, Ini yang Dilakukan Djarum Foundation

Media Digital
Kamis, 12 September 2024 - 20:57 WIB
Arief Junianto
Terus Memperluas Pemassalan Sepak Bola Putri, Ini yang Dilakukan Djarum Foundation Tangkapan layar gelar wicara Peringatan Hari Olahraga Nasional bertema Membangun Prestasi Sepakbola Putri di Youtube Harian Jogja dan Starjogja FM, Kamis (12/9/2024). - Youtube Harian Jogja

Advertisement

JOGJA–Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife terus mengembangkan pemassalan sepak bola putri di Indonesia melalui program MilkLife Soccer Challenge. Setelah sukses menggelar tiga kali turnamen sepak bola putri di Kudus, Jawa Tengah, kompetisi usia dini untuk Kelompok Usia (U-10) dan (U-12) tersebut akan terselenggara di delapan kota yakni Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Kudus, Solo, Yogyakarta, dan Surabaya di sepanjang 2024.

Tahun depan rencananya kembali bertambah menjadi 10 kota. Kemudian pada 2025 targetnya bisa menyelenggarakan Liga Kelompok Usia 14 (U-14).

Advertisement

Setelah sukses melakukan pemassalan sepak bola putri ini, selanjutnya adalah tugas Sekolah Sepak Bola (SSB) membentuk tim putri agar bisa menggelar liga U-14 putri, kemudian tugas pemandu bakat timnas milih kelompok usia 12-14 tahun yang terbaik untuk dilatih intens.

“Setiap tahun kami memproduksi, membina terus. Selanjutnya silakan dipilih, pemassalan sepak bola putri ini akan bergulir tiap tahun dengan harapan semakin lama semakin berkualitas sehingga timnas kita bisa bersaing dengan negara lain,” kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin dalam gelar wicara Peringatan Hari Olahraga Nasional bertema Membangun Prestasi Sepakbola Putri di Youtube Harian Jogja dan Starjogja FM, Kamis (12/9/2024).

Kesuksesan Djarum Foundation dan MilkLife tidak hanya seketika namun sudah dilakukan sejak 2021 lalu. Yoppy menjelaskan awalnya sepak bola putri pernah berjaya ada 1980-an lalu, tetapi lambat laun hilang tidak ada regenerasi karena tidak ada perhatian dari pemerintah dan pelaku sepak bola dan siapapun. Padahal potensi sepak bola putri di Indonesia cukup tinggi jika terus digali dan dibina.

Tentu peluang itu, kata dia, tidak akan datang begitu saja tanpa melalui sebuah proses panjang dalam pembinaan sepak bola putri mulai dari usia dini terutama usia sekolah dasar (SD) sebagaimana yang sudah dilakukan Djarum Foundation pada olahraga cabang bulu tangkis. Proses pembinaan sepak bola putri di awali di Kudus, Jawa Tengah.

Untuk tahap awal memang tidak mudah, menguras tenaga dan biaya tentunya, karena sepak bola putri belum familiar seperti sepak bola putra pada umumnya. Maka yang utama dilakukan adalah bagaimana membuat anak-anak perempuan bisa enjoy dan happy dengan sepak bola untuk usia 10-12 tahun.

"Siswi-siswi di bangku SD di Kudus ini kita bina. Namun, sebelum kita melangkah ke tahap pembinaan para pemain, guru-guru SD kita latih terlebih dahulu mulai dari teknik dasar yang baik dan benar seperti passing, dribbling, hingga shoot on target, sehingga kemudian mereka bisa menularkan ilmu yang telah didapat dari program coaching clinic ini," ujarnya.

Setelah itu mereka kembali ke sekolah masing-masing untuk melakukan kegiatan sepak bola, kemudian diadakan turnamen. Dalam turnamen itu peserta ternyata cukup antusias, dari yang ditargetkan 350 bisa mencapai 750 orang. Kemudian dikelompokkan dari yang belum bisa, sudah bisa, dan sudah bisa sekali main sepak bola. Bagi yang sudah bisa dimasukkan ke SSB yang dilatih selama 3-5 kali dalam seminggu untuk mengasah skill-nya.

“Setelah diadakan tiga kali di Kudus, Jawa Tengah pada tahun ini, kami melihat bahwa minat terhadap sepak bola putri sangat tinggi. Terbukti saat penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge Batch 2 September kemarin, jumlah peserta mencapai lebih dari 2.100 siswi tingkat sekolah dasar. Untuk itu, kami membawa spirit ini ke kota-kota lainnya dengan harapan semakin banyak putri-putri Indonesia mulai mencintai sepak bola dan kita dapat menemukan bakat yang kelak bisa membawa Indonesia ke turnamen paling bergengsi yaitu Piala Dunia,”.

Ia melanjutkan, kota-kota penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge merupakan home based dari klub-klub sepak bola elite yang berlaga di liga utama. Dengan demikian, diharapkan bakat-bakat yang muncul dalam turnamen ini bisa dilirik dan masuk ke dalam sekolah sepak bola dari klub-klub yang ada di kota tersebut.

“Ini merupakan bagian dari ekosistem suplai pemain. Melalui turnamen ini kami berorientasi menumbuhkan minat terhadap sepak bola putri di level akar rumput. Dari titik itu, bakat-bakat akan muncul dan kami berharap mereka dapat masuk ke sekolah sepak bola, diasah menjadi pemain sepak bola profesional yang bisa mendulang prestasi bagi Indonesia di masa mendatang,” tandas Yoppy.

Dalam gelar wicara yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono itu juga hadir Pelatih PSW Putri Mataram Sleman, Sri Hastuti dan Kasi Olahraga Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Disdikpora DIY, Danang Agus Yuniarto.

Sri Hastuti mengaku selama berkecimpung di dunia sepak bola memang dukungan untuk pengembangan sepak bola putri ini masih minim. Karena itu ia sangat mengapresiasi dengan adanya pemassalan sepak bola sejak usia dini yang dilakukan oleh Djarum Foundation.

Sementara Danang mengakui selama ini dari pihak pemerintah memang belum bisa maksimal dalam pembinaan atlet sampai masing-masing cabor apalagi sampai usia muda,karena keterbatasan anggaran. “Karena itu kami berterima kasih kepada Djarum Foundation untuk mengembangkan kegiatan ini di DIY. Keterlibatan swasta memang sangat penting dalam pembinaan atlet ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Meminta Keterangan ke Kaesang Terkait Kronologi Pelaporan Penerimaan Gratifikasi

News
| Rabu, 18 September 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Wisata Kampung Belgia di Jember Tawarkan Agrowisata Heritage

Wisata
| Minggu, 15 September 2024, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement