Kampung Tangguh Bencana Jadi Media Edukasi Mitigasi Bencana di Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja memperkuat edukasi kepada masyarakat terkait mitigasi menghadapi bencana gempa bumi. Salah satunya dengan kampung tangguh bencana.
Staf Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Jogja Romi Eko Haryono mengatakan edukasi terkait mitigasi bencana gempa dilakukan pada169 kelurahan atau kampung tangguh bencana di wilayah ini. "Dalam setiap kelurahan sudah ada yang kami latih terkait edukasi kebencanaan, khususnya gempa bumi," kata dia, Jumat (13/9/2024).
Advertisement
BACA JUGA: Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Sleman Diperpanjang hingga Akhir November 2024
Romi berharap melalui edukasi mitigasi bencana gempa warga Kota Jogja, terutama kelompok rentan dan kader perempuan, di wilayah itu mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat ketika terjadi gempa bumi.
Karena durasi bencana gempa biasanya sangat singkat, menurut dia, warga yang berada di dalam ruangan maupun bangunan tinggi diminta tetap tenang. "Jika terjadi bencana dapat berlindung di bawah meja atau pergi ke sudut bangunan dengan tetap menutup kepala," ujar dia.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Jogja Ria Rinawati mengatakan Kota Yogyakarta merupakan salah satu wilayah di DIY yang rawan terhadap bencana, termasuk gempa bumi.
Ria berharap kelompok rentan di wilayah ini mampu melakukan mitigasi manakala terjadi bencana gempa megathrust, baik sebelum, saat, maupun setelah kejadian.
Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2022, Kota Jogja memiliki indeks risiko Sedang dengan skor 69.46 dari Hasil Kajian Risiko Bencana tahun 2022 - 2026. "Baru-baru ini terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,8. Hal ini menjadi perhatian bersama agar kelompok rentan dan kader perempuan di wilayah Kota Jogja dapat menanggulangi dan paham cara antisipasi jika terjadi gempa di kemudian hari," ujar dia.
Fungsional Madya BMKG Stasiun Geofisika Sleman Nana Nawangsari menegaskan bahwa informasi potensi gempa megathrust yang sedang ramai dan berkembang bukanlah prediksi atau peringatan dini bahwa seolah-olah bencana itu bakal terjadi dalam waktu dekat.
Meski begitu, menurut dia, edukasi mitigasi tetap diperlukan sehingga masyarakat tetap memiliki kewaspadaan dan kesiapsiagaan jika sewaktu-waktu bencana itu terjadi.
"Semoga dengan adanya potensi yang dijelaskan akan menambah pengetahuan masyarakat. Sehingga semakin siap dalam menghadapi bencana," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kronologi Truk Box Tabrak Motor di Jalan Turi-Tempel yang Tewaskan Satu Orang
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
Advertisement
Advertisement