Hajad Dalem Sekaten, 68 Gendhing Mengalun dari Pagongan Masjid Gedhe
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar rangkaian peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan menggelar Hajad Dalem Sekaten. Selama sepekan penuh, gamelan sekaten di kompleks Masjid Gedhe ditabuh.
Jumat (13/9/2024), tepat pukul 14.00, Pagongan Masjid Gedhe sisi Selatan mengalunkan gendhing dengan lembut, Jumat (13/9/2024). Para pengrawit berbusana abdi dalem lengkap berwarna biru dan beberapa ada yang berwarna putih. Walau Sebagian sudah berusia senja, mereka tetap bersemangat dan khidmat menabuh instrumen gamelan di depannya.
Advertisement
Sekitar 30 menit berlangsung, para pengrawit menghentikan tabuhannya. Sekarang gantian Pangonan Masjid Gedhe sisi utara yang mengalunkan gamelan. Abdi Dalem di Pagongan Utara juga memainkan gamelan sekitar 30 menit, sebelum menghentikan tabuhannya saat azan asar berkumandang dari Masjid Gedhe.
Seusai azan, beberapa pengrawit yang beragama muslim turun dari Pagongan untuk menunaikan salat asar di Masjid Gedhe. Gamelan Sekaten pun dijeda. Setelah salat asar berjamaah di Masjid Gedhe selesai, Pagongan utara kembali mengalunkan Gamelan Sekaten.
Setiap harinya, Gamelan Sekaten ditabuh setiap harinya selama Hajad Dalem Sekaten pada pukul 08.00-11.00; 14.00-17.00; dan 20.00-23.00. Gamelan tak akan ditabuh pada malam jumat yakni mulai kamis petang hingga jumat pagi.
BACA JUGA: Sejarah Sekaten Kraton Jogja, Telah Ada Sejak Zaman Kerajaan Demak
Sejumlah pengunjung tampak antusias menyaksikan tabuhan Gamelan Sekaten tersebut. Mereka menikmati Gamelan Sekaten dari tangga dan pintu di keempat sisi Pagongan Masjid Gedhe tersebut. Tak hanya warga lokal, beberapa turis dalam dan luar negeri juga terlihat penasaran dengan pertunjukan tersebut.
Salah satu pengunjung, Sophia, merupakan wisatawan dari Jakarta. Dia datang bersama keluarganya dan kebetulan sedang berjalan-jalan di sekitar Kraton. “Kebetulan lagi ada acara Sekaten ini, kita nonton sekalian,” katanya.
Ia beserta rombongan keluarganya berjumlah lima orang. Mereka terlihat menikmati tabuhan Gamelan Sekaten dari tangga sisi depan. Beberapa kali ia mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponselnya. “Ini sangat unik, jarang-jarang melihat permainan gamelan langsung di Kraton Jogja,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
Advertisement
Advertisement