Pemkab Gunungkidul Dapat Dana Alokasi Khusus Rp7,3 Miliar untuk Kembangkan Pangan Akuatik
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul mendapat alokasi anggaran dana alokasi khusus (DAK) dengan tematik pangan akuatik Rp7,3 miliar. DAK ini akan digunakan untuk mengembangkan pangan akuatik oleh kelompok usaha bersama (KUB) atau nelayan skala kecil.
Kepala DKP Gunungkidul, M. Johan Wijayanto mengatakan DAK tersebut menjadi penguat pengembangan program untuk nelayan skala kecil di tengah keterbatasan APBD Kabupaten. Pengembangan ini juga perlu dilakukan secara kolaboratif.
Advertisement
Kolaborasi lintas sektor akan dapat mengoptimalkan potensi kelautan dan perikanan di Gunungkidul. Apabila melihat bentangan garis pantai saja mencapai 72 kilometer (km). Bentangan garis yang panjang ini juga diikuti keberadaan dua Pelabuhan yaitu Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng dan Gesing. Masih ada juga tujuh Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang tersebar di Ngrenehan, Baron, Ngandong, Drini, Sundak, Siung, dan Wediombo.
Di tingkat terkecil Pemerintah Kabupaten terus menjalin kolaborasi dengan KUB, kelompok pengolah dan pemasar ikan (Poklahsar), UPT Balai Benih Ikan (BBI) Mina Kencana dan Unit Perbenihan Rakyat (UPR).
“Kolaborasi ini menjadi wujud implementasi pentahelix juga antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media massa,” kata Johan dihubungi, Kamis, (12/9).
BACA JUGA: Penuhi Kebutuhan Air Bersih untuk masyarakat, Pemkab Gunungkidul Perbanyak Pamsimas
Johan menegaskan kolaborasi akan meningkatkan produksi sektor kelautan dan perikanan, peningkatan kesejahteraan pelaku usaha, serta peningkatan konsumsi ikan di masyarakat. Hal ini semakin mudah dicapai setelah Pemkab mendapat DAK Rp7,3 miliar.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul, Wahid Supriyadi mengatakan prinsip pangan akuatik adalah penyediaan bahan pangan berbasis perairan baik laut maupun darat, termasuk perikanan budidaya.
Disinggih ihwal DAK pangan akuatik, Wahid menjelaskan penggunaannya juga dilakukan untuk pengadaan sarana prasarana dan perbaikan infratrukturs fisik. Beberapa di antaranya yaitu rehabilitasi lima unit pengolahan ikan dan satu unit pasar ikan di Pantai Ngrenehan, Kalurahan Kanigoro, Saptosari.
“Ada juga untuk rehabilitasi pabrik es, pengadaan mesin kapal perikanan, dan jaring ikan,” kata Wahid.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menegaskan struktur ekonomi Gunungkidul dapat diperkuat dari sektor kelautan dan perikanan. Hanya, tantangan yang perlu dihadapai adalah pengelolaan sumber daya alam (SDA). Perlu sikap bijak untuk mengelola SDA agar mendapat hasil yang optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Natal dan Tahun Baru, Hampir 500 Ribu Kendaraan Telah Keluar dari Jabodetabek
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- DIY Bakal Kedatangan 9,4 Juta Orang, Ribuan Personel Diterjunkan Amankan Libur Akhir Tahun
- Diduga Bekerja ke Kamboja Secara Non Prosedural, Imigrasi Yogyakarta Cegah Keberangkatan 3 WNI
- Sepekan Belum Ditemukan, Pencarian Korban Sungai Mbelik Bantul Dihentikan
- DPRD DIY Gelar Wayang Kulit Duryudana Gugur, Ajak Masyarakat Renungkan Nilai Kepemimpinan
- Jadwal KRL Jogja Solo Selama Libur Nataru, 21 Desember 2024-5 Januari 2025, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
Advertisement
Advertisement