Advertisement
Tak Sekadar Komoditas Perdagangan, Anggrek Ternyata Bisa Jadi Karya Seni Hidup

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebuah galeri bernama Anggrek Astuti Jogja memberikan warna berbeda dalam merawat tanaman jenis Anggrek. Ada ratusan jenis Anggrek di galeri berlokasi Jalan Kaliurang Km 17 Sleman ini, namun pengelolanya tak sekadar menjadikan tanaman sebagai komoditas perdagangan.
Tak heran pada setiap satu tanaman Anggrek yang sudah diberikan barcode, tertulis nama jenisnya dan pada kolom harga hanya dituliskan "tanyakan ke admin". Direktur Anggrek Astuti Jogja Hananda Hutami Putri sendiri tak bisa mengungkap nominal pasti harga Anggrek yang dipajak di galerinya.
Advertisement
BACA JUGA : Kelompok Wanita Tani Kulonprogo Dilatih Budi Daya Anggrek
Ia hanya memberikan kelu bahwa pernah ada satu Anggrek yang relatif kecil namun laku terjual dengan nilai Rp2,5 juta. Bisa jadi masih banyak Anggrek jenis lain yang juga terjual dengan harga di atas nominal tersebut, namun Nanda, sapaan akrab, lebih senang tak mengungkap nominal harga.
"Memang agak sulit ya ketika ditanya berapa, karena kami memang tidak semata-mata menjadikan ini sebagai komoditas perdagangan. Di sini kami menjadikan Anggrek bernilai seni yang hidup, sama seperti seni biasanya orang yang cocok senang, hobi, dia akan membeli dengan harga berapa pun," katanya, Sabtu (14/9/2024).
Sama seperti galeri seni, di Anggrek Astuti Jogja tumbuhan pasilan yang berbunga indah ini ditempatkan dengan penataan yang khusus. Anggrek dipajang di setiap ruangan beratapkan beberapa genteng transparan sehingga sedikit sinar matahari tetap bisa masuk.
Anggrek-anggrek di ruangan ini biasanya sudah siap berbungan dan sudah berbunga. Di bagian belakang bangunan ruang utama juga tersedia sebuah greenhouse Anggrek yang jumlah ratuan bahkan ribuan. Hasil dari grenhouse ini cocok bagi pemula yang ingin mengawali merawat Anggrek karena sebagian besar belum berbunga.
Berusaha menyajikan sudut pandang berbeda dalam budidaya Anggrek terhadap penggemarnya. "Tempat ini berusaha memperkenalkan mtode inovatif, melangkah jauh dari pendkatan tradisional dan menghadirkan gagasan baru dalam merawat Anggrek. Jadi kami menyediakan Anggrek sebagai karya seni, edukasi sekaligus menanamkan kebanggan nasional," katanya.
BACA JUGA : Pesona Anggrek Nambangan, Tumbuh Subur Berkat Listrik PLN
Dimulai saat Pandemi Covid-19, namun galeri Anggrek sudah memikat banyak masyarakat untuk datang atau meminta diedukasi tentang Anggrek. Anggrek Astuti juga mengarungi sejumlah pemeran seperti Vredeburg Fair hingga pameran instalasi Anggrek di Gedung Agung Istana Kepresidenan Jogja pada 13-30 Agustus 2024 lalu.
"Harapan kami tidak hanya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap Anggrek, tetapi juga memperkuat hubungan antara manusia dengan alam," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Iran Bakal Gugat Direktur IAEA karena Bungkam Soal Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- DPRD DIY Gelar Wayang Kulit, Eko Suwanto Sebut Jalan Kebudayaan Penting untuk Sinau Pancasila
- SPMB SMP 2025 Sleman, Orang Tua Keluhkan Jadwal Penyerahan Surat Keterangan Mutasi Terlalu Singkat
- Mandiri Jogja Marathon Manjakan Pelari Dan Pengunjung Dalam Race Pack Collection
- Siap-siap! Pendaftaran SPMB di Gunungkidul Dimulai Pekan Depan, Berikut Jadwal dan Syaratnya
- PMI DIY Tegaskan Komitmen Pelindungan Petugas Kemanusiaan Lewat Webinar Nasional Bersama ICRC
Advertisement
Advertisement