Advertisement
Kelompok Wanita Tani Kulonprogo Dilatih Budi Daya Anggrek
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Puluhan peserta dari seluruh pengurus kelompok tani wanita (KWT) di Kapanewon Pengasih, Kulonprogo, dilatih budi daya anggrek. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pengasih yang mengadakan pelatihan itu mencatat terdapat 36 peserta.
Koordinator BPP Pengasih, Budi Setyaningsih menjelaskan tujuan program tersebut untuk meningkatkan keterampilan pertanian yang dimiliki seluruh KWT di wilayahnya. Budidaya anggrek dipilih sendiri oleh para pengurus KWT di Pengasih.
Tak hanya teori, jelas Setyaningsih, dalam pelatihan budidaya anggrek ini juga dilakukan praktik langsung.
"Anggrek dipilih karena memiliki potensi pertanians ekaligus ekonomimi bagi para pengurus KWT, selain itu banyak juga yang sudah menanamnya," jelasnya.
Setyaningsih menyebut pelatihan ini meliputi jenis-jenis anggrek, metode penanaman dan perawatan, pembasmian hama dan gangguan lainnya, hingga cara mengawinkannya agar dapat terus dikembangkan.
Advertisement
"Pemaparan yang komprehensif ini memberikan pemahaman yang lengkap soal anggrek, sehingga dalam implementasi akan mudah dilakukan," terangnya.
BACA JUGA: Kredit Macet Pinjol 37,17 Persen Berasal dari Gen Z dan Milenial
Metode budi daya anggrek yang dipelajari dalam pelatihan itu, lanjut Setyaningsih, adalah aklimatisasi. Metode ini adalah teknik mengeluarkan bibit anggrek dari botol ke lingkungan yang lebih luas agar mudah dibudidayakan.
Tak hanya pelatihan, para peserta juga diberikan bibit anggrek dan perlengkapan lain untuk dipraktikan di masing-masing KWT. Bibit yang diberikan ini jenis dendrobium yang diharapkan dapat dikembangkan secara luas. "Tujuan pemberian bibit ini agar memastikan jenis anggrek ini terus dikembangkan untuk memperkaya program Jogja Benih," tuturnya.
Para peserta pelatihan budi daya ini sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Salah satu peserta, Sutini yang menyebut pelatihan ini sangat membantunya meningkatkan produktivitas budidaya anggrek yang sudah dilakukannya.
Sutini menyebut banyak pengetahuan yang baru ia ketahui dari pelatihan tersebut. "Seperti metode yang pas dalam budidaya, termasuk medium penanaman yang minim hama ini sangat membantu kami," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Rumah Dinas Anggota DPR RI Dinilai Tak Layak Huni, Sekjen Cek Langsung ke Lokasi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ditinggal di Ladang, Motor Petani Sleman Hilang, Polisi: Kunci Kontak Tak Dicabut
- Wuih! Realisasi PAD Gunungkidul dari Pajak Sudah Mencapai 91%
- Tak Kuat Menanjak, Bus Wisata Berisi 32 Penumpang Terperosok ke Parit di Patuk
- Massa Tertipu Event Berkedok HUT Kota Jogja di Alkid, Polisi: Penyelenggaranya Seorang PNS
- Waspada! Dua Pantai di Gunungkidul Ini Dinilai Berpotensi Besar Alami Abrasi
Advertisement
Advertisement