Advertisement

Promo Desember

Mengawali Panen Raya Padi, Warga Bangunjiwo Bantul Menggelar Tradisi Wiwitan

Newswire
Kamis, 19 September 2024 - 06:17 WIB
Maya Herawati
Mengawali Panen Raya Padi, Warga Bangunjiwo Bantul Menggelar Tradisi Wiwitan Sejumlah orang mengenakan pakaian adat Jawa mengusung tandu dalam tradisi Wiwitan, sebagai ungkapan syukur para petani kepada Tuhan atas hasil panen melimpah di Kelurahan Bangunjiwo, Kabupaten Bantul, DIY, Rabu (18/9/2024). Antara - ist/Kominfo Pemkab Bantul

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Warga Bulak Nglampisan, Kelurahan Bangunjiwo, Kabupaten Bantul mengawali panen raya padi sawah dengan menggelar Tradisi Wiwitan. Tradisi ini sebagai ungkapan syukur para petani kepada Tuhan atas hasil panen melimpah digelar di

"Hari ini di Bulak Nglampisan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul baru saja kita ikuti upacara adat Wiwitan untuk mengawali panen raya," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam keterangan setelah menghadiri tradisi Wiwitan di Bangunjiwo, Bantul, Rabu (18/9/2024).

Advertisement

Dia menjelaskan tradisi Wiwitan tersebut dirangkai dengan kegiatan budaya yang sudah menjadi kearifan lokal kelurahan tersebut, sebagai bentuk gotong royong dan semangat kebersamaan masyarakat.

"Dirangkai dengan kegiatan ada gejog lesung, ada geguritan, ini menunjukkan antara ekonomi dan budaya ini beriringan, jadi selamat guyub rukun terus warga Kelurahan Bangunjiwo," katanya.

Ia menjelaskan sektor pertanian salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Bantul, karena mayoritas masyarakat setempat menggeluti usaha tani atau menjadi petani.

BACA JUGA: Tupperware Bangkrut dan Ajukan Pailit, Ini Alasannya

"Karena itu, sektor pertanian akan terus kita dukung dan dorong untuk terus berkembang dengan beragam inovasi, guna meningkatkan produktivitas hasil pertanian yang akan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran petani," katanya.

​​​​​Lurah Bangunjiwo Parja mengatakan Bangunjiwo salah satu kelurahan dengan predikat desa mandiri budaya yang memiliki tradisi Wiwitan, ritual setiap tahun sebagai ungkapan syukur para petani kepada Tuhan atas hasil panen melimpah.

Dia mengatakan pada tradisi Wiwitan ini dilaksanakan dengan bantuan Dana Keistimewaan (Danais) DIY pada 2024. Meski kemarau panjang, hasil ubinan mencapai target sekitar 7,1 ton per hektare dengan luas area seluas 100 hektare.

"Ini sebagai bentuk syukur atas hasil panen yang akan terus dilestarikan kepada generasi selanjutnya. Meskipun dilanda kemarau, hasil panen masih masuk target, dan rencana akan dibangun embung untuk keberlanjutan lebih baik," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pulangkan 91 WNI dari Suriah

News
| Sabtu, 21 Desember 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement