Advertisement

Sekolah Vokasi UGM Dampingi Petani Kulonprogo Budidaya Bawang Merah

Triyo Handoko
Kamis, 19 September 2024 - 16:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Sekolah Vokasi UGM Dampingi Petani Kulonprogo Budidaya Bawang Merah Suasana pelatihan pengelolaan pasta bawang merah yang diikuti Gapoktan Wanita Tani Demangrejo, Kapanewon Sentolo yang diselenggarakan Sekolah Vokasi UGM.

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGOGabungan kelompok tani (Gapoktan) di Kapanewon Sentolo mendapat pelatihan dan pendampingan budidaya bawang merah dari Tim Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri Sekolah Vokasi UGM, mulai September hingga November 2024.

Program tersebut merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang dilakukan Sekolah Vokasi UGM di Kalurahan Demangrejo, Kapanewon Sentolo. Total ada dua kelompok tani yang mendapat pelatihan dan pendampingan ini, yaitu Gapoktan Demangrejo dan Wanita Tani Demangrejo.

Advertisement

BACA JUGA: Mengawali Panen Raya Padi, Warga Bangunjiwo Bantul Menggelar Tradisi Wiwitan

Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat, Sang Norma Lintang Asmara menjelaskan pelatihan ini juga termasuk memberikan keterampilan produksi pasta bawang merah.

"Program ini merupakan upaya pemberdayaan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman terkait dengan budidaya bawang merah, pengetahuan tentang produk olahan bawang merah, dan penguatan produk unggulan daerah," jelasnya, Kamis (19/9/2024).

Pelatihan tersebut sudah dimulai sejak awal September lalu di dua lokasi berbeda. Lintang menyebut para petani yang tergabung dalam Gapoktan itu antusias dan termotivasi mengembangkan produk pertanian yang lebih beragam guna peningkatan nilai tambah ekonomi.

Norma menjelaskan program ini juga diharapkan berdampak dalam jangka panjang tak hanya dalam waktu pendek ke depan saja. "Secara jangka panjang agar kesejahteraan petani dapat lebih maksimal, ini termasuk komitmen kami pada pembangunan berbasis SDG agar berkelanjutan kedepannya," tandasnya.

Salah satu pengurus Gapoktan Wanita Tani Demangrejo, Ismiarsi Rahyu mengaku termotivasi lantaran pasta bawang merah yang dipelajarinya dalam kegiatan tersebut cukup mudah membuatnya.  Ia optimis dapat mendapat tambahan penghasilan dari komoditas itu.

Pelatihan produksi pasta bawang merah ini, jelas Ismiarsi, perlu dilanjutkan dengan pelatihan lain terutama terkait pemasaran produk pertanian. "Supaya setelah mampu membuat pasta bawang merah dapat menjualnya secara efektif dan menambah penghasilan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menkumham: RUU Keimigrasian untuk Wujudkan Penegakan Kedaulatan NKRI

News
| Jum'at, 20 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Keindahan Alam dan Sungai di Desa Wisata Srikemenut Bantul

Wisata
| Rabu, 18 September 2024, 10:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement