Pemkab Berkomitmen untuk Wujudkan UMKM Naik Kelas
Advertisement
SLEMAN—Jumlah pelaku usaha di Kabupaten Sleman mencapai 109.973. Jumlah ini sebagian besar di antaranya menurut Pemkab Sleman adalah usaha mikro kecil (UMK).
Berdasarkan dari satu data Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sleman, untuk usaha perdagangan reparasi mobil dan sepeda motor ada 23.583 usaha. Selanjutnya, penyedia akomodasi dan makan minum sebanyak 23.446 usaha.
Advertisement
Selain itu, ada juga industri pengolahan sebanyak 8.552 usaha serta pertanian kehutanan dan perikanan sebanyak 6.633 usaha.
Adapun sisanya ada jasa lainnya, jasa pendidikan, real estate, informasi dan komunikasi, transportasi dan pergudangan dan lainnya.
Sementara itu, jika dilihat dari kelas, mayoritas masih berstatus mikro kecil atau level 1 sebanyak 98.515 usaha. Untuk level dua ada 9.097 usaha, level tiga 1.642 UMKM, level empat 399 usaha dan level lima sebanyak 139 usaha.
Adapun untuk usaha kecil ada 169 usaha dan yang masuk kelas menengah ada 11 usaha. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sleman, Tina Hastani mengatakan pelaku usaha di Sleman sebagian besar masih oleh mikro kecil dan siap berkembang. Oleh karenanya, berbagai program dijalankan agar bisa naik kelas.
“Kami berkomitmen agar UMKM Sleman bisa naik kelas sehingga kesejahteraan masyarakat juga ikut meningkat,” kata Tina, Senin (23/9/2024).
Dia menjelaskan, untuk UMKM Sleman naik kelas sudah melakukan kajian termasuk berupaya memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.
Sebagai contoh, permasalahan yang berkaitan dengan kelembagaan, dilakukan pendampingan untuk melengkapi dokumen yang diperlukan sesuai tingkatan dari kalurahan, kapanewon hingga kabupaten.
Sedangkan untuk kelembagaan, ada upaya meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Di sisi lain, juga mendorong pelaku usaha agar mempersenjatai dengan kelengkapan legalitas yang diperlukan.
Untuk legalitas usaha, sudah banyak yang dijalankan mulai dari Gerakan 1.000 Nomor Induk Berusaha (NIB), Cek Lengkap Bisnis Kita (CLBK), pendampingan sertifikasi halal hingga keberadaan satu data UMKM Sleman.
“Kami juga memfasilitasi pembentukan forum komunikasi mulai dari tingkat kalurahan hingga kapanewon yang bisa dimanfaatkan dalam upaya pengembangan usaha yang dimiliki,” ungkapnya.
BACA JUGA: Dua Kecelakaan Terjadi dalam Semalam di Jalan Wates Kulonprogo, 2 Orang Tewas
Hal yang juga dilakukan untuk mengatasi persoalan sumber daya manusia. Tina mengakui sudah menyiapkan program peningkatan kapasitas melalui pembinaan, pendampingan pelatihan secara berkala.
Di sisi lain, juga ada upaya membantu mencarikan Solusi berkaitan dengan akses permodalan. Terdapat dua skema yang dilakukan, yakni melalui program CSR milik Perusahaan serta kerja sama dengan sektor perbankan.
“Tentunya kami juga membantu untuk pemasaran, menjalin kemitraan hingga memperluas cakupan pasar melalui program digitalisasi. Realisasinya juga ada kerja sama dengan perguruan tinggi di wilayah Sleman,” katanya.
Disinggung mengenai keunggulan UMKM Sleman, Tina mengakui banyak potensi yang dimiliki sehingga bisa naik kelas bisa diwujudkan.
Sebagai Gambaran, hingga sekarang sudah ada 15.000 pelaku usaha muda dengan rentang usia di bawah 35 tahun. Di sisi lain, juga ada lapak UMKM Sembada sebagai wadah pemasaran produk unggulan binaan dari Dinas Koperasi dan UKM.
“Sleman juga menjadi satu-satunya wilayah di DIY yang memiliki Pusat Layanan PLUT KUMKM (Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah) mandiri dan PLUT Premium untuk mendukung potensi kepariwisataan,” katanya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Haris Martapa mengatakan, sektor UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian Kabupaten Sleman. Untuk itu, ia berharap upaya peningkatan kualitas UMKM Kabupaten Sleman terus dilakukan.
“Produk-produk yang dihasilkan secara kreatif terus bisa dikenal secara luas. Saya juga berpesan agar terus berinovasi untuk pengembangan produk yang dimiliki,” katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
30 Orang Meninggal Dunia Saat Berebut Bagi-Bagi Makanan Gratis di Nigeria
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- Gereja HKTY Ganjuran Bantul Gelar Empat Kali Misa Natal, Ini Jadwalnya
- KAI Tambah 1.400 Perjalanan Saat Libur Natal dan Tahun Baru
- Perumda PDAM Tirtamarta Gelar Wayang Kulit Lakon Wahyu Pulung Warih
- Incar Mahasiswa, Kasus Penipuan Penggelapan Paling Banyak Terjadi di Sleman
- Pusat Oleh-Oleh Diharapkan Mampu Tumbuhkan Ekonomi Jogja
Advertisement
Advertisement