Advertisement

BEDAH BUKU: DPAD dan DPRD DIY Berkomitmen Tingkatkan Minat Baca Masyarakat

Media Digital
Kamis, 26 September 2024 - 22:57 WIB
Arief Junianto
BEDAH BUKU: DPAD dan DPRD DIY Berkomitmen Tingkatkan Minat Baca Masyarakat Agenda bedah buku berjudul Kelola Sampah Jadi Berkah yang digelar di Balai Kalurahan Sidoluhur, Kapanewon Godean, Sleman, Kamis (26/9/2024). - David Kurniawan

Advertisement

SLEMAN—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY terus berupaya meningkatkan minat baca masyarakat. Salah satunya melalui program bedah buku yang diselenggarakan di Balai Kalurahan Sidoluhur, Kapanewon Godean, Sleman, Kamis (26/9/2024). Adapun, buku yang dibedah berjudul Kelola Sampah Jadi Berkah.

Kepala Bidang Pengelolaan Arsip Statis DPAD DIY, Rakhmat Sutopo, mengatakan program bedah buku merupakan kerja sama dengan DPRD DIY. Tujuan utama kegiatan ini yakni untuk meningkatkan minat baca, sekaligus menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat. “Kalau warga pengetahuannya luas, maka tidak mudah termakan berita hoaks. Misalnya, ada sebuah berita dapat melakukan klarifi kasi kebenarannya terlebih dahulu,” kata Rakhmat.

Advertisement

Menurut dia, upaya peningkatan minat baca masyarakat tidak hanya melalui bedah buku. Pasalnya, DPAD DIY juga telah mengembangkan perpustakaan digital lewat aplikasi i-Jogja. Aplikasi ini bisa diakses secara luas karena bisa diunduh melalui playstore yang ada di masing-masing gawai milik warga.

“Bisa dipilih buku sesuai dengan kesukaannya dan layanan diberikan secara gratis. Kalau ingin sekalian rekreasi bisa datang ke Kantor DPAD DIY, di sana banyak fasilitas mulai dari diorama sejarah DIY hingga bioskop enam dimensi,” katanya.

Anggota DPRD DIY, Sofyan Setyo Darmawan, mendukung program bedah buku yang diselenggarakan DPAD DIY. Menurut dia, banyak manfaat yang diperoleh dengan kegiatan ini. “Jadi tidak hanya untuk meningkatkan minat baca, tapi juga sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat,” katanya.

Dia mencontohkan, buku yang dibedah kali yakni Kelola Sampah Jadi Berkah dapat memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat tentang mengelola sampah. Terlebih, hingga saat ini persoalan sampah di Sleman belum terselesaikan.

Dia mencatat produksi sampah mencapai 330 ton setiap hari. Guna mengatasi persoalan ini, sangat dibutuhkan partisipasi masyarakat, salah satunya melalui program pengolahan mulai dari rumah sehingga sampah yang dibuang benar-benar merupakan residu.

“Kalau residu, maka sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi. Saya meyakini kalau dikelola dengan benar, maka persoalan sampah bisa diatasi,” katanya.

Menurut dia, di dalam buku yang dibedah juga diberikan berbagai contoh pengolahan yang bisa menambah penghasilan. “Sampah ada yang bisa dimanfaatkan seperti botol plastik dan lainnya. Saat diolah bisa menghasilkan aneka kerajinan yang bermanfaat,” katanya. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Komunal BPR Fair Kembali Hadir di Jakarta, Catat Tanggal dan Keunggulannya

News
| Jum'at, 27 September 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Solo Traveling sedang Tren, Ini 5 Negara Terbaik bagi Para Solo Traveler

Wisata
| Selasa, 24 September 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement