Advertisement

Depok Kolaborasi Menjaga Kondusifitas Pelaksanaan Pilkada Sleman 2024

Media Digital
Jum'at, 27 September 2024 - 07:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Depok Kolaborasi Menjaga Kondusifitas Pelaksanaan Pilkada Sleman 2024 Rapat Koordinasi Pimpinan Kapanewon Depok yang mengangkat tema "Menciptakan Kondusifitas selama Masa Kampanye Pilkada di Kapanewon Depok", Kamis (26/9 - 2024). Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh tiga narasumber dari DPRD Sleman, yakni Ali Imron dari Fraksi PKS, Shodiqul Qiyar, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sleman dan Anggota Termuda DPRD Sleman, Chisya Ayu Puspitaweni dari Fraksi PDIP. Ist

Advertisement

SLEMAN– Memasuki masa kampanye Pilkada Sleman 2024, seluruh pihak diharapkan bisa menjaga proses pesta demokrasi di Sleman bisa berjalan secara aman, damai dan berkualitas. Untuk itu, potensi pelanggaran perlu dicegah sedini mungkin dan aturan main Pilkada harus ditegakkan secara adil.

Hal itu menjadi komitmen dalam Rapat Koordinasi Pimpinan Kapanewon Depok yang mengangkat tema "Menciptakan Kondusifitas selama Masa Kampanye Pilkada di Kapanewon Depok", Kamis (26/9/2024).

Advertisement

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh tiga narasumber dari DPRD Sleman, yakni Ali Imron dari Fraksi PKS, Shodiqul Qiyar, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sleman dan Anggota Termuda DPRD Sleman, Chisya Ayu Puspitaweni dari Fraksi PDIP.

Dihadapan peserta Forum Koordinasi Pimpinan Kapanewon Depok, Chisya Ayu mengatakan agar semua pihak dapat menjaga suasana yang kondusif selama pelaksanaan Pilkada. Hal itu tentu saja membutuhkan komitmen bagaimana pelaksanaan Pilkada bisa berjalan sesuai aturan yang berlaku.

"Pelaksanaan kampanye diharapkan dapat berjalan secara kondusif, aman, damai dan tertib," katanya di sela kegiatan.

Agar pelaksanaan kampanye berjalan aman, Chisya Ayu mengingatkan agar seluruh paslon, penyelenggara hingga pengawas Pilkada dapat menjalankan aturan kampanye Pilkada sesuai PKPU No.13/2024. Dia juga berharap penyelenggara Pilkada (KPU) bisa berkerja secara profesional dan Bawaslu melakukan penegakan hukum secara tegas jika menemukan pelanggaran Pilkada.

"Suasana Pilkada akan kondusif juga kalau larangan-larangan kampanye tidak dilanggar. Misalnya tidak melakukan kampanye di tempat ibadah atau sekolah, tidak juga melakukan pawai kampanye di luar jadwal," katanya.

Politisi PDIP ini juga mengingatkan para aparatur sipil negara (ASN) hingga tingkat kalurahan untuk benar-benar menjaga netralitas selama Pilkada. Pasalnya, kedua pasangan calon yang maju baik paslon Kustini Sri Purnomo-Sukamto maupun Harda Kiswaya dan Danang Maharsa di Pilkada Sleman sudah dikenal cukup baik oleh para ASN.

"Siapa yang nggak kenal kedua paslon? Jadi kami ingatkan agar tetap netral, tidak perlu ngeblok ke salah satu paslon. Saat pencoblosan nanti tergantung pilihan masing-masing. Intinya, menjaga netralitas itu juga akan menjaga pelaksanaan Pilkada dapat berjalan secara kondusif," katanya.

Tak lupa, Chisya juga mengingatkan agar Bawaslu melakukan pemetaan potensi munculnya konflik di Kapanewon Depok. Alasannya, dari ratusan ribu warga Depok sekitar 50-60% merupakan warga pendatang. Artinya, Kapanewon Depok ini penduduknya lebih majemuk dan multikultur sehingga perlu diantisipasi potensi konfliknya.

"Meskipun tingkat kerawanan Pilkada di Kapanewon Depok tinggi, saya yakin Depok akan tetap kondusif. Ini mengingat pelaksanaan Pilpres dan Pileg atau Pemilu sebelumnya, Depok dinyatakan lulus dan tidak ada konflik. Depok juga diharapkan bisa jadi role model pelaksanaan Pilkada yang berkualitas," harapnya.

Dengan kondisi Depok yang majemuk itu, lanjut dia, maka Pilkada Sleman 2024 bisa melahirkan polarisasi di masyarakat. Oleh karenanya, ia berharap seluruh steakholder bisa terus mengantisipasi segala potensi konflik yang bisa muncul di mana dan kapan saja.

"Kami berharap pelaksanaan Pilkada Sleman bisa berjalan dengan riang gembira, berjalan sesuai aturan dan berkualitas serta demokratis dan tidak melahirkan perpecahan di masyarakat. Oleh karenanya, mari kita sama-sama menjaga agar pelaksaan Pilkada di Sleman dapat berjalan dengan kondusif," katanya.

Upaya tersebut bisa terwujud maka kala semua pihak-pihak terkait mampu menekan potensi konflik dan pelanggaran Pilkada sedini mungkin. Salah satu sumber pemecah belah masyarakat di Pilkada adalah black camping dan juga kabar bohong atau hoax. "Hindari black camping dan jangan pernah temakan hoax. Saat ini orang dengan mudah termakan hoax dari sosial media, itu bisa memicu munculnya konflik," tegas Chisya.

Oleh karenanya, dia berharap masyarakat mencari informasi soal Pilkada melalui sumber-sumber resmi seperti KPU, Bawaslu dan media yang terverifikasi. "Cari infomasi dari portal-portal media-media yang kredibel dan jangan termakan hoax. Ini juga menjadi tugas kita untuk memberikan edukasi kepada masyarakat," tukasnya.

Terakhir, ia juga mengingatkan agar pasca Pilkada selesai dan KPU menetapkan bupati dan wakil bupati terpilih suasana yang kondusif tetap harus dilanjutkan. "Siapapun nanti yang terpilih dan menjadi bupati dan wakil bupati, yakinlah mereka merupakan paslon terbaik yang dipilih oleh masyarakat Sleman," ujarnya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cak Imin Usulkan Aturan Penambahan Komisi di DPR Dimasukkan UU MD3

News
| Jum'at, 27 September 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Solo Traveling sedang Tren, Ini 5 Negara Terbaik bagi Para Solo Traveler

Wisata
| Selasa, 24 September 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement