Advertisement

Petani Milenial di Bantul Diklaim Capai Ribuan Orang, Pemkab Dorong Pemanfaatan Teknologi

Stefani Yulindriani Ria S. R
Minggu, 13 Oktober 2024 - 18:57 WIB
Arief Junianto
Petani Milenial di Bantul Diklaim Capai Ribuan Orang, Pemkab Dorong Pemanfaatan Teknologi Ilustrasi pertanian. - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Jumlah petani milenial di Bantul diklaim mencapai puluhan ribuan. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul mendorong generasi muda berprofesi sebagai petani dengan memanfaatkan teknologi.

Berdasarkan data Sensus Pertanian 2023, jumlah petani milenial di DIY sekitar 206.000 orang dari total petani di DIY sekitar 418.000 orang. Dari jumlah tersebut, petani milenial di Bantul mencapai 57.000 orang. 

Advertisement

Dalam sensus tersebut, BPS mencatat sebagian petani milenial di Bantul telah menggunakan teknologi digital dalam pertanian. Jumlah petani milenial yang menggunakan teknologi mencapai sekitar 52.000 orang, sementara ada 4.690 orang petani belum menggunakan teknologi pertanian. 

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo mengaku jumlah petani milenial di Bantul yang mencapai ribuan orang. Menurutnya, sebagian besar di antaranya telah memanfaatkan teknologi digital dengan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsitan) modern, penggunaan telepon genggam, drone dan kecerdasan buatan dalam pengembangan usaha pertanian tersebut. 

"Kami memotivasi agar kalangan anak muda di Bantul mau terjun di sektor pertanian," ujarnya, Minggu (13/10/2024). 

Joko menuturkan pemanfaatan teknologi telah digunakan oleh petani di Bantul. Pemanfaatan teknologi tersebut menurutnya dapat mempermudah petani dalam mengolah lahan hingga memanen hasil penan. 

Dia menilai masih ada peluang yang luas untuk mengembangkan sektor pertanian di Bantul. Menurutnya, selama ini petani milenial sebagian besar berkecimpung dalam bidang hortikultura. Sementara pertanian tanaman pangan, tanaman hias, tanaman buah dan peternakan dinilai masih minim peminat. 

Joko menilai, beberapa bidang tersebut masih minim peminat lantaran masa tanam yang memakan waktu beberapa bulan. Hal itu menurutnya membuat generasi millenial enggan untuk memilih profesi menjadi petani. 

Dia pun menawarkan agar generasi muda dapat menggagas inovasi dalam bidang pertanian, sehingga usaha pertanian dapat dijalankan dengan lebih optimal. 

"Kalau kalangan muda takut atau malu, bisa mengembangkan inovasi [bidang pertanian] yang sudah dilakukan di berbagai negara. Mereka [petani muda] tidak harus terjun langsung di tanah, tetapi dengan inovasi [pertanian], mereka bisa me-manage dalam pengelolaan itu," katanya.

Dia menuturkan untuk memastikan keberlangsungan profesi petani dapat terjaga, DKPP Bantul telah menggagas asosiasi petani milenial di beberapa kapaenwon. Disana, petani milenial diberikan pendampingan dan pelatihan. 

"Melalui asosiasi itu [asosiasi petani milenial] kami berikan pelatihan, termasuk kalau mau melakukan percontohan atau demplot," katanya.

Selain itu, DKPP Bantul juga memberikan pendampingnya terhadap sekolah menengah kejuruan (SMK) yang memiliki jurusan pertanian. Dia berharap keberadaan jurusan pertanian tersebut dapat mendorong peningkatan jumlah petani muda di Bantul. 

Sementara Ketua Kelompok Tani Sidodadi, Tamantirto, Kasihan, Sardjono mengaku regenerasi petani menjadi kendala di kelompok taninya. Dia menuturkan petani milenial di kelompok taninya hanya kurang dari 10 orang, dari puluhan anggota yang ada. Menurutnya, persepsi yang berkembang di masyarakat mengenai usaha pertanian yang tidak menjanjikan menjadi penyebabnya.

“Mereka [generasi milenial] berpikir bahwa petani itu [pekerjaan yang] kotor, dan hasilnya tidak menjanjikan, penampilannya tidak keren,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BRIN Segera Rampungkan Pembangunan Teleskop Raksasa untuk Pantau Sampah Antariksa

News
| Minggu, 13 Oktober 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Wisata Kesehatan yang Tak Tertandingi di Turki

Wisata
| Sabtu, 12 Oktober 2024, 00:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement