Advertisement

Gelar Sidang Fatwa, PP Muhammadiyah Tegaskan Politik Uang di Pilkada 2024 Haram

Yosef Leon
Selasa, 15 Oktober 2024 - 17:57 WIB
Arief Junianto
Gelar Sidang Fatwa, PP Muhammadiyah Tegaskan Politik Uang di Pilkada 2024 Haram Jajaran PP Muhammadiyah saat menjelaskan hasil sidang Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah mengenai Hukum Politik Uang (Money Politics), Selasa (15/10/2024). - Harian Jogja/Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—PP Muhammadiyah menegaskan bahwa fenomena politik uang dalam Pilkada 2024 haram hukumnya. Ini berdasarkan hasil sidang Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah mengenai Hukum Politik Uang (Money Politics).

Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas mengatakan berdasarkan hasil sidang Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah mengenai Hukum Politik Uang (Money Politics) menyatakan bahwa segala bentuk suap, sogokan, dan imbalan untuk transaksi jual beli suara atau risywah politik adalah haram. 

Advertisement

"Politik uang dalam pemilu merusak integritas demokrasi, mendorong korupsi, dan dilarang secara hukum serta agama karena memengaruhi pilihan pemilih dengan imbalan materi," katanya, Selasa (15/10/2024). 

Busyro menyebut, menilik fakta semakin rapuhnya demokrasi dan semakin meningkat eskalatifnya korupsi di sektor sumber daya alam, perizinan, APBN, APBD, pajak, pertanian, korupsi kepemimpinan, dan lain-lainnya, maka pihaknya mendesak pemerintah untuk memulihkan tata kelola birokrasi negara sesuai dengan jiwa Pancasila dan agama. 

"Oleh karena itu dipandang perlu untuk PP Muhammadiyah menegaskan bahwa korupsi di berbagai sektor yang bersumber pada Pemilu dan Pilkada yang berbasis suap adalah bertentangan dengan hukum agama, sebagaimana Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah," jelasnya. 

Pihaknya meminta lepada anggota/warga Muhammadiyah untuk menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya secara cerdas, kritis, dan mempertimbangkan kepentingan kemaslahatan Persyarikatan, umat, dan masyarakat di wilayah/daerah yang bersangkutan.

"Muhammadiyah berkepentingan untuk mendorong warga Persyarikatan terlibat aktif dalam mewujudkan pemimpin dan birokrasi yang mencerminkan kriteria jujur dan cerdas dengan rekam jejak kepemimpinan yang pro-rakyat dan demokratis," ujarnya. 

Pihaknya juga menginbau kepada seluruh jajaran Pimpinan Persyarikatan maupun warga Muhammadiyah untuk ikut mendorong dan menyukseskan Pilkada yang jujur, bersih, demokratis, dan memihak pada kepentingan rakyat, serta dapat mencegah dan menjauhkan diri dari praktik-praktik politik uang dan hal-hal yang melanggar norma-norma agama dalam pemilihan kepala daerah. 

"Sejalan dengan tujuan penyelenggaraan Pilkada, maka rakyat berhak mendapatkan pemimpin dan birokrasi yang berkomitmen dan berorientasi pada penegakan demokrasi dan HAM sebagaimana amanat Bab I, Pasal 1, ayat 2 UUD 1945 tentang kedaulatan di tangan rakyat.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ini Daftar Lengkap 107 Calon Pengisi Kabinet Prabowo, Ada Yovie Widianto dan Raffi Ahmad

News
| Selasa, 15 Oktober 2024, 18:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya

Wisata
| Sabtu, 12 Oktober 2024, 13:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement