BEDAH BUKU: Cegah Stunting untuk Lahirkan Generasi Muda Berdaya Saing Internasional
Advertisement
SLEMAN—Anggota DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai menilai permasalahan terhambatnya tumbuh kembang anak atau stunting merupakan masalah yang harus dipecahkan bersama. Hal ini disampaikan saat menjadi pembicara dalam kegiatan bedah buku berjudul Stunting Penanganan dan Pencegahannya di Pedukuhan Druju, Kalurahan Margodadi, Kapanewon Seyegan, Sleman, Kamis (17/10/2024).
“Stunting harus dicegah agar tidak ada generasi yang ngantukan, malas berpikir sehingga kalah dengan bangsa lain. Untuk menciptakan generasi yang unggul, maka stunting harus ditanggulangi,” kata Anton.
Advertisement
Menurut dia, pemerintahan baru di bawah komando Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah menyatakan komitmennya untuk memberikan makanan bergizi kepada anak sekolah. Di sisi lain, ada pemberian makanan untuk ibu hamil untuk mencegah bayi lahir dalam kondisi stunting. “Program ini menjadi bagian untuk mencetak generasi muda yang unggul agar bisa bersaing dengan bangsa lain di dunia,” katanya.
Meski demikian, ia mengakui bahwa upaya mencetak generasi yang unggul penuh dengan tantangan. Sebagai gambaran, hingga saat ini ada satu dari lima anak di Indonesia yang kekurangan zat besi.
Di sisi lain, ada tiga dari lima anak di Indonesia yang masih kekurangan gizi. “Ya kalau pertumbuhannya kurang baik, mana bisa jadi anak yang sehat, kuat, cerdas hingga pintar. Maka, gizi untuk pertumbuhan anak sangatlah penting,” katanya.
Anton berpendapat, dengan pemenuhan gizi yang baik, maka tumbuh kembang anak dapat ideal dan terhindar dari stunting. Untuk pemenuhan, makanan tidak harus mahal karena bisa didapatkan melalui makanan seperti ikan kembung, lele, nila, sayur-sayuran dan telur. “Yang tak kalah penting harus sering minum susu agar pertumbuhan bisa semakin sempurna dan anak menjadi lebih pintar,” katanya.
Kepala Bidang Pengelolaan Arsip Statis DPAD DIY, Rakhmat Sutopo, mengatakan program bedah buku terselenggara berkat kerja sama dengan DPRD DIY. Tujuan utama kegiatan ini untuk meningkatkan minat baca di masyarakat. Menurutnya, banyak manfaat yang diterima dari membaca buku. Pasalnya, pengetahuan yang dimiliki juga semakin luas karena buku menjadi jendela ilmu. “Harapannya dengan buku yang diberikan bisa menjadi bahan untuk belajar,” katanya.
Diakuinya, upaya peningkatan minat baca tidak hanya melalui program bedah buku. Dinas Perpustakaan dan Arsip DIY memiliki banyak program di kantor yang berada di Jalan Raya Janti, Kalurahan Wonocatur, Banguntapan, Bantul. “Masyarakat bisa membaca atau meminjam buku. Selain itu, ada diorama tentang sejarah DIY serta ruang bercerita hingga bioskop enam dimensi yang bisa diakses pengunjung atau bisa juga merestorasi arsip yang mulai rusak,” katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Kamis 21 November 2024
- Diskriminasi Masih Marak, Jurnalis Perlu Mengadvokasi Kelompok Minoritas
- Jadwal Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Kamis 21 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY, Kamis 21 November 2024: Di Kantor Kelurahan Condongcatur
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda DIY Produktifkan Lahan Kadar Keasaman Tinggi di Galur
Advertisement
Advertisement